Hidayatullah.com–Partai Wafd menyangkal berita yang mengatakan bahwa mereka akan membentuk koalisi dengan Al Ikhwan di parlemen dan menegaskan bahwa partai mereka lebih memilih untuk menjadi oposisi bersama partai-partai liberal.
“Kami tidak akan membentuk koalisi apapun dengan Al Ikhwan di parlemen,” kata sekretaris partai Fuad Badrawi, dikutip Al Mishry Al Yaum (08/01/2012).
Menurut Badrawi, partai mereka bisa saja menyetuju rancangan undang-undang yang juga disetujui oleh Al Ikhwan. Hal itu adalah praktek yang biasa terjadi di parlemen dan tidak harus selalu membentuk koalisi untuk melakukannya.
Sementara itu deputi presiden partai, Al Al Selmy, mengatakan puas dengan hasil pemilu yang ada.
“Kami akan menjadi oposisi yang kuat, yang mana itulah yang diperlukan parlemen,” kata Selmy.
Partai Wafd akan menjadikan parlemen seimbang, dengan membentuk kesatuan bersama partai-partai liberal, yang menginginkan Mesir sebagai negara sipil.
“Lebih baik bekerjasama dengan liberal daripada dengan Al Ikhwan,” katanya.
Pada bulan Juli tahun lalu, Wafd bersama partai bentukan Al Ikhwan, Partai Kebebasan dan Keadilan, membentuk Koalisi Demokrasi bersama dengan 30 partai lain. Namun kemudian di awal Nopember 2011, sebagian besar partai, termasuk Wafd, keluar dari koalisi itu.
Mohamed Shordy, jurubicara Wafd, mengatakan bahwa Al Ikhwan ingin membuat konstitusi baru Mesir sendirian. Dan Wafd bertekad tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Al Ikhwan pada hari Sabtu mengatakan bahwa mereka memenangi sedikitnya 41 kursi di majelis rendah parlemen. Bersama dengan partai Islam lain, mereka menguasai hampir 2/3 kursi di majelis rendah.
Partai Wafd memenangi 9 persen suara dalam pemilu majelis rendah baru-baru ini.*