Hidayatullah.com—Iraq akan keluar dari keterpurukan dan menjadi negara makmur dengan produksi minyaknya dalam 20 tahun ke depan, yang besarnya bisa menyamai Arab Saudi. Demikian menurut Internasional Energy Agency (IEA).
“Dalam 20 tahun mendatang, 45 persen peningkatan minyak dunia berasal dari Iraq. Dan pendapatan tahunan Iraq sebanyak 100 milyar dolar pada tahun 2011 akan naik dua kali lipat rata-rata USD200 milyar pertahun dalam 20 tahun ke depan,” kata Kepala Bidang Ekonomi IEA Fatih Birol, lansir Hurriyet Daily News Sabtu (13/0/2012).
Hal itu disampaikan Birol saat berbicara dalam konferensi yang digelar oleh Atlantic Council and the Foreign Economic Relations Board (DEİK) di Istanbul, Turki. IEA adalah penasehat kebijakan bagi 28 negara industri pengimpor minyak.
IEA memperkirakan ekspor minyak Iraq naik dari jumlah sekarang sebesar 3 juta barel perhari menjadi 6,1 juta barel perhari di tahun 2020 dan 8,3 juta barel perhari di tahun 2035.
Namun, Iraq baru akan mencapai kemakmuran itu dan mampu menyaingi Arab Saudi jika negara yang kini dikuasai oleh pemerintah Syiah dukungan Amerika Serikat itu bisa menjaga stabilitas dan keamanan negaranya.*