Hidayatullah.com—Presiden Direktorat Jenderal Urusan Keagamaan Turki (Diyanet) Mehmet Gormez menyatakan bahwa departemennya akan tetap menolak menerima dana pinjaman untuk program-program Perserikatan Bangsa-Bangsa di Turki. Tindakan ini sejalan dengan pemerintah Ankara yang mengecam PBB atas sikapnya yang kurang peduli terhadap masalah Suriah.
“Saya tidak akan menggunakan uang PBB satu lira pun,” kata Gormez, Kamis (22/8/2013), saat menandatangani protokol kerjasana perlindungan bagi wanita dan anak-anak dari tindak kekerasan, yang juga dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag dan keluarganya, serta Menteri Sosial Fatma Sahin.
Gormez mengatakan PBB seharusnya lebih dulu peduli dengan masalah kejahatan atas kemanusiaan sebelum masalah kekerasan terhadap perempuan, lansir kantor berita Dogan.
“Bagaimana bisa organisasi, institusi yang tidak bisa mencegah pembunuhan atas manusia, mencegah masalah-masalah sosial seperti kekerasan terhadap perempuan, HAM, KDRT dan semacamnya?” kata Gormez.
“Mulai saat ini, paling tidak terkait dengan Diyanet, saya tidak akan menggunakan sepeser pun uang PBB. Saya tidak mau menerima uang itu. Saya akan menggunakan uang dari Yayasan Diyanet. Mereka [PBB] seharusnya menggunakan uang itu untuk mencegah kejahatan keji dan pembunuhan atas kemanusiaan. Syukurlah kita punya imam, spiritualitas, materialitas guna menjelaskan kepada bangsa kita tentang bahaya kekerasan terhadap wanita, simpati dan belas kasih terhadap manusia,” imbuh Gormez.
Namun, Gormez dikecam sebagian kalangan yang menilai pernyataannya itu menganggap masalah kekerasan terhadap wanita kurang penting dibanding masalah pembunuhan di Suriah.*