Hidayatullah.com—Dalam waktu dekat Israel berencana mendeportasi para imigran asal Eritrea dan dan Sudan yang mencapai 50.000 orang ke Afrika lewat Uganda.
Dilansir Reuters (30/8/2013), dalam sebuah pernyataannya tanggal 29 Agustus Menteri Dalam Gideon Sa’ar mengatakan, Israel akan segera melakukan proses deportasi para imigran itu, yang kembanyakan melintasi perbatasan lewat Mesir, negara tetangga Israel yang menjadi garis depan penghubungnya dengan kawasan benua Afrika sejak tahun 2006.
Zionis menganggap para imigran asal Afrika itu sebagai pendatang ilegal yang memadati daerah-daerah kumuh guna mencari pekerjaan dan meninggalkan negerinya untuk mencari suaka politik.
Sa’ar mengatakan, kesepakatan dengan sebuah negara Eropa (selain Eritrea dan Sudan) telah dicapai untuk menampung para imigran yang dideportasi itu.
Ketua komite tengara kerja asing di parlemen Zionis, Michal Rozin, mengatakan bahwa negara Afrika yang dimaksud adalah Uganda. Politisi wanita itu mengaku mendengarr “rumor” yang mengatakan Uganda bersedia menjadi tempat deportasi imigran Afrika dari Israel dengan imbal-balik uang dan senjata.
Sekitar 2.000 orang Afrika saat ini ditahan di pusat-pusat detensi imigrasi di Israel.*