Hidayatullah.comb—Aktivis mengatakan sekitar 50 orang pemuda Israel telah mengirimkan petitsi kepada perdana menteri Israel berisi penolakan masuk wajib militer sebagai protes atas pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Dafna Rothstein Landman, salah satu di antara mereka, mengatakan bahwa para pemuda yang mengajukan penolakan itu sudah memasuki usia wajib militer atau berada dalam tahap permulaan wajib militer.
Menurut Landman, mereka tidak terkait dengan organisasi apapun.
Kelompok penolak wajib militer tersebut merupakan yang terbanyak sejak 2001.
Shimri Zameret of Yesh Gvul, kelompok pendukung penolakan wajib militer, mengatakan bahwa sekitar tiga orang telah dijebloskan ke penjara karena menolak menjalani wajib militer. Sekitar 7 orang lainnya akan menjalani masa kurungan tahun ini.
Pihak militer tidak memberikan komentarnya, lansir Associated Press (9/3/2014).
Wajib militer merupakan keharusan bagi warga Yahudi Israel. Namun ribuan orang mendapatkan pengecualian dengan alasan relijius dan kesehatan. Sebagian dikecualikan karena mengaku sebagai pencinta damai (pacifism). Namun, orang yang menolak masuk wajib militer karena alasan ideologi kerap dijebloskan ke dalam penjara.*