Hidayatullah.com–Presiden Prancis François Hollande menegaskan, para pelaku serangan di Paris tidak mempunyai hubungan dengan Islam.
“Mereka adalah kaum fanatik yang tidak punya hubungan dengan Islam,” tegas Hollande Jumat sore waktu Paris, (09/10/2015) dikutip Aljazeera.net.
Menurut politisi berusia 60 tahun ini, harus ada “pemisahan antara mereka dengan Islam” dalam rangka menjaga nilai-nilai negara Prancis.
Pernyataan ini disampaikan terkait dengan serangan yang ditujukan terhadap majalah mingguan satire Charlie Hebdo. Aksi teror ini disusul dengan berbagai peristiwa lanjutan, termasuk tewasnya terduga pelaku serangan dan penyanderaan di sebuah mini market di Paris.
Hollande juga mengucapkan selamat kepada aparat keamanan dan kepolisian Prancis yang berhasil menewaskan para tersangka pelaku serangan dan juga membebaskan sejumlah sandera.
Menurutnya, Prancis berhasil mengatasi berbagai ancaman yang ada, meski “semua ancaman itu belum selesai”.
Mantan Walikota Tulle ini juga menyerukan kepada warga Prancis untuk “bangkit dan bersatu melawan terorisme” dan menggalang aksi solidaritas pada Ahad pekan ini dalam rangka mengecam peristiwa berdarah yang berlangsung selama tiga hari. Ia menyatakan, Prancis berhasil menghadapi berbagai ancaman yang menantinya, namun semua ancaman itu belum selesai.
Seperti dilaporkan, berbagai operasi keamanan yang digelar aparat keamanan Prancis Jumat kemarin, telah menewaskan dua bersaudara Kouachi, tersangka pelaku penyerangan berdarah terhadap kantor majalah satire Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. Selain itu, sejumlah sandera dan pelaku tewas dalam sebuah toko makanan Yahudi Kosher di Paris Timur.*