Hidayatullah.com—Kelompok ISIS/ISIL merilis sebuah rekaman audio yang mengatakan bahwa pemimpinnya, Abu Bakar Al-Baghdadi, menyeru kepada umat Islam ikut berperang di Suriah dan Iraq atau mengangkat senjata di mana pun mereka tinggal.
Apabila rekaman tersebut benar-benar otentik, maka itu merupakan pesan pertama yang dirilis Baghdadi setelah dikabarkan terluka parah awal tahun ini di Iraq.
Sejumlah pengamat mengatakan dia sudah tidak lagi memimpin kelompok ISIS/ISIL, sementara lainnya beranggapan dia sudah mati.
Dalam rekaman yang dirilis oleh media bernama Al-Furqan dan diunggah ke sejumlah situs online, suara yang diklaim sebagai Baghdadi itu berkata, “Tidak ada alasan bagi Muslim untuk tidak hijrah ke Negara Islam … Bergabung (dalam peperangannya) yang merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.”
“Kami menyeru kepada kalian untuk bergabung atau mengangkat senjata untuk berperang di mana pun kalian berada,” kata suara itu sebagaimana dikutip Aljazeera hari Kamis (14/5/2015).
Aljazeera tidak dapat memverifikasi secara indepeden keotentikan rekaman itu ataupun tanggalnya.
Dalam pesannya pemimpin ISIS/ISIL itu menyinggung soal Arab Saudi, yang dianggapnya sebagai musuh.
Baghdadi mengatakan bahwa “akhir dari negara Saudi sudah dekat” dan para pemimpin negara-negara Teluk merasa terancam dengan popularitas kelompok ISIS di kalangan umat Islam (Sunni).
“Mereka telah kehilangan apa yang disebut sebagai legitimasi ..Ketika mereka merasa bahwa tuan-tuan mereka, Tentara Salib dan Yahudi, telah menggantikan mereka dengan Rafidhah (sebutan lain untuk Syiah) maka mereka melancarkan apa yang mereka sebut sebagai perang melawan Rafidhah di Yaman,” kata Al-Baghdadi.
“Mereka mengklaim membela Sunni … mereka bohong. Itu adalah upaya putus asa untuk menjauhkan Muslim dari bergabung dengan Negara Islam … [karena] kelompok itu (ISIS, red) yang memebela mereka (Sunni, red) dan ini yang membuat putra-putra Salul ketakutan,” kata suara Al-Baghdadi. Salul adalah sebutan penghinaan untuk penguasa di Arab Saudi.
Kelompok ISIS/ISIL menganggap semua yang menentangnya sebagai kafir.
ISIS/ISIL mengalami kemunduran di Iraq ketika pasukan pemerintah dibantu milisi-milisi Syiah mengambilalih kota Tikrit dalam serangan besar pertama melawan ISIS/ISIL sejak kelompok itu menguasai banyak daerah di sana dengan cepat.
Kelompok tersebut kemudian balik membalas dengan menguasai kota minyak Baiji dan wilayah barat Provinsi Anbar, di mana mereka bergerak menuju ibukota provinsi, Ramadi, yang ditinggalkan penduduknya.
Baghdadi menyeru agar penduduk yang meninggalkan Ramadi segera kembali dengan mengatakan, “Kalian adalah rakyat kami, kami akan membela kalian … Kami ingin kalian selamat dan aman.”
Sejak menproklamirkan dirinya sendiri sebagai khalifah Negara Islam bentukan ISIS/ISIL pada bulan Juni 2014, Baghdadi hanya muncul satu kali dalam rekaman video, yang dirilis tidak lama setelah kelompoknya menduduki Mosul tahun lalu.
Dia direkam ketika menyampaikan ceramah di salah satu masjid di kota itu dengan para komandan pasukannya duduk berjajar di barisan depan.
Menurut keterangan anggota pasukan ISIS/ISIL kepada Reuters, mereka seringkali melihat Baghdadi di medan perang, memimpin pertempuran atau melakukan pemeriksaan atas serdadunya. Dia terluka dalam sebuah pertempuran di Suriah tahun lalu.
Di akhir pesannya, Baghdadi mengucapkan penghormatannya kepada para loyalis ISIS/ISIL di berbagai negara, termasuk Mesir.
Dia menyeru agar pasukan ISIS/ISIL tetap kukuh menghadapi tentara Syiah, yang katanya, saat ini melemah dari hari ke hari.*