Hidayatullah.com–Pemerintah Yunani akan mempertimbangkan permintaan pencari suaka politik oleh delapan tentara Turki yang melarikan diri ke negara ini dengan sebuah helikopter, demikian menurut dua sumber pemerintah.
Yunani menahan semua delapan tentara terlibat setelah mereka mendarat di Bandara Alexandroupolis.
Sebelumnya, laman BBC Sabtu (16/07/2016) melaporkan, sebuah helikopter militer Turki dilaporkan telah mendarat di utara Yunani dengan ditumpangi delapan orang yang meminta suaka politik.
Belum diketahui identitas orang-orang tersebut, tetapi mereka ditengarai pendukung upaya kudeta yang berhasil digagalkan oleh pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Helikopter dilaporkan mendarat di Kota Alexandroupolis di wilayah utara Yunani. Pemerintah Turki meminta agar para peminta suaka itu diserahkan ke Turki.
Turki menahan komandan Korps Angkatan Darat Ketiga, Jenderal Erdal Ozturk, yang diperkirakan akan menghadapi tuduhan memberontak setelah upaya kudeta, demikian menurut laporan resmi dan media. Saluran televisi lokal mengutip seorang pejabat mengatakan, Ozturk terlibat dalam upaya kudeta itu, karena kedudukannya Kepala Korps Angkatan Darat Ketiga, berbasis di kota ini.
Mantan komandan angkatan udara Turki, Akin Ozturk, juga diidentifikasi terlibat, lapor kantor berita DHA. Menurut DHA, Ozturk menjadi komandan angkatan udara sejak 2013 sampai 2015. Sejak Agustus 2015, ia menjadi anggota Dewan Agung Militer Turki.
Dilaporkan, selama setahun, Ozturk dicurigai mencoba mengatur kudeta. Menurut media, dewan militer mengaitkan kemungkinan ia memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen.
Sekitar lebih 180 tewas dan 1470 terluka dalam kejadian usaha kudeta, sementara itu hampir 3000 lagi ditahan.*