Hidayatullah.com– Menyikapi peristiwa gempa bumi yang terjadi di perbatasan Iran-Irak, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan terus melakukan koordinasi.
“Kemlu terus koordinasi dengan KBRI Tehran dan Baghdad terkait terjadinya gempa di perbatasan Iran dan Irak,” ujar Juru Bicara Kemenlu RI, Armanatha Nasir, saat dikonfirmasi hidayatullah.com, Senin (13/11/2017).
Hingga saat itu tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang diinfokan menjadi korban gempa bumi.
“Sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI menjadi korban,” jelasnya.
Tercatat jumlah WNI di Iran sekitar 295 orang dan di Iraq sekitar 700 orang.
Sementara itu, Kedutaan Besar Indonesia di Tehran, Iran, mengimbau warga negara Indonesia (WNI) waspada atas kemungkinan terjadinya gempa susulan di Provinsi Sulaymaniyah, Iraq.
KBRI juga mengimbau agar diaspora Indonesia berhati-hati jika hendak mengunjungi daerah-daerah terdampak gempa.
“Bagi WNI yang sedang berada di sekitar lokasi yang terkena dampak gempa atau akan melakukan perjalanan ke sekitar lokasi agar selalu membawa identitas diri (paspor atau identitas lainnya,” rilis pernyataan KBRI Tehran, Senin lansir Anadolu Agency.
KBRI juga mengimbau sesama masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran tetap menjaga komunikasi. KBRI aktif selama 24 jam untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi.
“KBRI Tehran senantiasa dapat dihubungi melalui nomor hotline +989120067021, +989129632269, +989128241668 atau nomor telepon kantor +982188715558,” ujar KBRI.
Ahad (12/11/2017), gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang Provinsi Sulaymaniyah, Irak, yang berdekatan dengan perbatasan Iran.*