Hidayatullah.com—Kelompok bersenjata Al-Shabab hari Ahad (5/1/2020) menyerang pangkalan udara Manda Bay di Kenya, yang menjadi basis pasukan Amerika Serikat dan Kenya.
Al-Shabab mengklaim serangan itu menghancurkan peralatan perang AS termasuk pesawat dan sejumlah kendaraan, dan mereka memamerkan foto sebuah pesawat sedang dilalap api.
Serangan kedua diklaim Al-Shabab beberapa jam kemudian.
“Tujuh pesawat dan tiga kendaraan militer dihancurkan dalam serangan itu,” kata Al-Shabab seperti dilansir DW.
US Africa Command (US Africom) lewat Twitter dalam pernyataannya mengatakan bahwa pangkalan udara itu sudah dibersihkan dalam proses pengamanan, seraya menambahkan bahwa situasinya “masih cair” alias dapat berubah sewaktu-waktu.
AS kemudian mengkonfirmasi bahwa satu anggota militernya dan dua pekerja kontraknya tewas dalam serangan itu. Dua warga AS yang bekerja untuk Departemen Pertahanan (Pentagon) juga terluka dalam serangan tersebut.
“Warga-warga Amerika yang terluka sekarang dalam kondisi stabil dan sedang dievakuasi,” kata US Africom dalam pernyataannya.
Serangan hari Ahad itu merupakan serangan pertama Al-Shabab terhadap pasukan AS yang ditempatkan di dalam wilayah Kenya, salah satu negara kunci yang menjadi lokasi pangkalan AS dalam peperangannya melawan terorisme di Afrika.
Serangan tersebut dilakukan Al-Shabab sepekan setelah serangan udara AS menewaskan sedikitnya empat anggota mereka.
“Dalam koordinasi dengan pemerintah federal Somalia, US Africa Command melakukan tiga serangan udara di dua lokasi yang menarget Al-Shabab di Qunyo Barrow dan Caliyoow Barrow, Somalia, berturut-turut, pada 29 Desember,” kata US Africom.
Serangan AS tersebut dilakukan sehari setelah sebuah bus di ibu kota Somalia, Mogadishu, diledakkan dengan bom mobil sehingga sedikitnya 79 orang kehilangan nyawa.*