Hidayatullah.com–Seorang YouTuber yang menculik seorang wanita di negara bagian Chihuahua, Meksiko, pada bulan Februari 2018 telah dijatuhi hukuman penjara 50 tahun.
Germán Abraham Loera Acosta merupakan satu dari enam pria yang menyergap seorang wanita pengacara berusia 33 tahun dan memasukkannya ke dalam mobil.
Loera Acosta menyewa rumah yang menjadi tempat penyekapan korban dan menuntut uang tebusan 2 juta peso ($103.000) dalam bentuk Bitcoin untuk pembebasan wanita tersebut.
Wanita itu berhasil diselamatkan polisi dua hari kemudian.
Empat orang pelaku dibekuk polisi dalam operasi yang sama.
Selain hukuman penjara, kelompok penculik itu wajib membayar denda 500.000 peso ($25.730), lapor BBC Selasa (3/3/2020).
Jaksa distrik Chihuahua Cesar Peniche saat penangkapan mengatakan bahwa Loera Acosta adalah seorang yang sangat berpengalaman dalam komunikasi internet, yang berusaha menggunakan internet untuk mempersiapkan kondisi penculikan.
Namun, imbuh Peniche, pada akhirnya aksi pemuda itu terendus sebab Bitcoin sekarang ini juga bisa dilacak.
Loera Acosta, 25, sebelum kasus ini adalah seorang influencer dan direktur sebuah perusahaan marketing dan desain. Dia sering membuat konten tentang marketing dan bisnis. Akunnya di YouTube, yang menggambarkannya sebagai seorang pengusaha, menampakkan tagline berbunyi, “Menurut saya pikiran kita adalah satu-satunya yang membatasi diri kita.”
Sebelum penangkapannya, dia juga membagikan pesan-pesan motivasi kepada para pengikutnya, beserta satan bagaimana meningkatkan kehidupan profesional dan personal mereka.
“Kalian bukan masa depan, kalian adalah masa kini dan karenanya bertindaklah demikian, kita akan membuat negara dan dunia ini menjadi sesuatu yang spesial,” tulisnya.
Loera Acosta juga pernah menjadi pembicara di sejumlah acara dan ambil bagian dalam World Congress of Young Leaders for Peace yang digelar akhir Juni 2017, lapor koran El Pais (8/3/2018).
Laporan koran El Pais itu juga menyebutkan bahwa setelah penangkapan para pelaku penculikan media Meksiko mengungkap ayah Loera Acosta dipenggal kepalanya pada awal bulan Februari dalam aksi balas dendam di antara kelompok kejahatan terorganisir. Pihak kejaksaan membenarkan kabar tersebut, tetapi belum menukan kaitan antara pembunuhan itu dengan penculikan yang dilakukan Loera Acosta terhadap wanita pengacara bernama Thania Denisse itu.*