Hidayatullah.cpm — Dua pemimpin Malaysia menanggapi pembelaan Prancis atas karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW dengan pernyataan keras dan mengirimkan sebuah buku tentang Rasulullah lapor Coconuts KL pada Rabu (28/10/2020). Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein, merilis pernyataan hari ini yang mengecam republikasi kartun yang menggambarkan nabi di majalah satir Charlie Hebdo sebagai “penistaan.”
Sementara itu Menteri Agama Zulkifli Mohamad Al-Bakri, 51, mengatakan buku berjudul The Sublime Qualities of the Prophet Muhammad (Kualitas Mulia Nabi Muhammad) akan dikirimkan kepada Duta Besar Prancis Frédéric Laplanche di Malaysia hari ini. Pengiriman ini dilakukan untuk mendidik mereka tentang sosok yang dicintai umat Islam di seluruh dunia itu.
“Malaysia sangat prihatin atas meningkatnya permusuhan terhadap Muslim,” kata Hishammuddin dalam pernyataan kemarin. “Kami mengutuk keras retorika yang menghasut dan tindakan provokatif yang berusaha mencemarkan nama baik agama Islam seperti yang disaksikan dunia baru-baru ini dalam bentuk pidato populis dan publikasi karikatur penghujatan yang menggambarkan Nabi Muhammad.”
Hishammuddin menambahkan bahwa Malaysia akan terus mendorong sikap saling menghormati dan mencegah ekstremisme di kalangan pemeluk agama di tingkat internasional. Zulkifli juga menulis surat terbuka kepada Laplanche yang mengatakan bahwa Muslim di Malaysia tidak akan membalas karena kartun tersebut.
Dia mengatakan bahwa buku itu akan membantu mendidik Prancis tentang cara dan tingkah laku utusan Islam.
“Sulit untuk percaya di dunia modern ini, beberapa dari kita bahkan masih mengetahui pentingnya hidup berdampingan secara damai,” tulis Zulkifli. “Kita sebagai Muslim tidak akan membalas kartun provokatif dengan cara yang sama atau mengungkapkan ketidaksopanan apapun kepada publik,” tambahnya.*