Hidayatullah.com—Seorang wanita berusia 95 tahun yang pernah bekerja untuk komandan kamp konsentrasi Nazi telah didakwa membantu dan bersekongkol melakukan pembunuhan massal.
Wanita itu, yang disebut di media Jerman hanya dengan nama Irmgard F, saat ini tinggal di sebuah panti jompo di Pinneberg dekat Hamburg. Dia didakwa terlibat lebih dari 10.000 kasus pembunuhan.
Wanita itu dulu adalah sekretaris komandan SS Stutthof, sebuah kamp yang dikenal brutal yang terletak, sekarang ini, dekat Gdansk, di mana sekitar 65.000 tawanan tewas semasa Perang Dunia II.
Belum jelas apakah dia akan dihadapkan di persidangan, lansir BBC Sabtu (6/2/2021).
Kebanyakan penghuni kamp itu adalah Yahudi, sebagian lainnya orang Polandia non-Yahudi dan serdadu Soviet yang tertangkap.
Sebuah pengadilan untuk anak nakal di Schleswig-Holstein sekarang harus memutuskan apakah bekas sekretaris itu harus menjalani persidangan. Ketika kejahatan yang didakwakan terhadapnya terjadi, perempuan itu masih berusia di bawah 21 tahun yang berarti masih dianggap belum dewasa.
Dia mengklaim tidak pernah mengetahui bila orang-orang di kamp tersebut digas hingga mati.
Kasus ini termasuk yang tidak biasa, sebab sangat sedikit perempuan yang pernah dihadapkan ke meja hijau berkaitan dengan pembunuhan massal yang dilakukan Nazi. Pasalnya, selama ini kasus tersebut lebih fokus terhadap para penjaga kamp, bukan sekretaris.
Pihak jaksa penuntut sudah menanyai Irmgard F dan mulai melakukan penyelidikan terhadap rekam jejaknya selama bekerja sebagai sekretaris SS pada tahun 2016. Salah satu jaksa juga mewawancarai sejumlah penyintas Stutthof yang sekarang tinggal di Israel, lapor lembaga penyiaran publik Jerman ARD.
Dakwaan tersebut mengatakan bahwa terdakwa bertanggung jawab membantu pembunuhan sistematis di kamp itu terhadap para tahanan Yahudi, orang-orang Polandia partisan, serta serdadu tawanan perang Uni Soviet, dalam fungsinya sebagai seorang stenografer dan sekretaris komandan kamp antara Juni 1943 dan April 1945.
Bekas komandan kamp tersebut, Paul Werner Hoppe, telah dijatuhi hukuman penjara 9 tahun di Bochum pada tahun 1957.
Tahun lalu Bruno Dey, 93, seorang bekas penjaga kamp Stutthof, dijatuhi hukuman percobaan dua tahun di Hamburg atas keterlibatannya dalam pembunuhan massal itu. Di persidangan dia meminta maaf kepada keluarga korban Holocaust.*