Hidayatullah.com—Sebuah studi tentang penyebaran Covid-19 di Prancis menemukan bahwa orang dari kalangan terkaya lebih sering tertular coronavirus dibanding orang di kalangan termiskin. Bahkan meskipun pandemi tidak menimbulkan gangguan finansial terhadap orang-orang kaya seburuk yang dialami mereka yang kurang beruntung, tingkat penularan coronavirus di kalangan orang terkaya lebih tinggi dibanding lainnya, lansir RFI Selasa (9/3/2021).
Kesimpulan itu datang dari EpiCoV, survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga riset publik dan statistik untuk melihat penyebaran Covid-19 di Prancis. Peneliti memberikan kuesioner kepada 135.000 orang yang mewakili semua level masyarakat Prancis. Kemudian 12.400 di antaranya dipilih secara acak untuk menjalani tes serologi Covid-19.
Hasil studi itu, yang belum resmi dipublikasikan tetapi sudah dikabarkan oleh koran Le Parisien, menemukan bahwa kalangan 10% terkaya dari masyarakat Prancis dua kali lebih banyak tertular coronavirus dibanding kalangan 10% termiskin.
Hal itu diduga disebabkan orang kaya memiliki hubungan antarpersonal lebih luas dibandingkan mereka yang berada di lapisan terbawah masyarakat Prancis. Orang kaya memiliki kemampuan untuk memelihara kehidupan sosial mereka meskipun ada kebijakan lockdown, yang mana hal ini meningkatkan risiko penularan coronavirus.
Sebuah studi sebelumnya menunjukkan persentase penularan coronavirus yang lebih tinggi di kelompok sosio-ekonomi atas yang tinggal di perkotaan dibandingkan tempat lain karena kepadatan populasinya.
Selain itu, karena orang kaya memiliki rumah atau apartemen yang lebih besar, dan banyak yang memiliki rumah kedua, mereka masih bisa menerima tamu di rumahnya walaupun ada imbauan untuk membatasi interaksi sosial, khususnya dalam hal makan bersama, yang diketahui merupakan jalan efektif penularan virus.
Bahkan bekerja dari rumah tidak mampu melindungi orang terkaya, sebab mereka mampu membayar orang untuk merawat anak-anaknya di luar rumah sementara mereka bekerja, yang juga berpotensi meningkatkan risiko penularan coronavirus.*