Hidayatullah.com—Pemerintah negara-negara asing serta lembaga-lembaga yang sedang menyelidiki dugaan pencucian uang dan penyalahgunaan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB) harus mengungkapkan hasil temuan mereka ke publik. Demikian dikatakan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad dalam wawancara eksklusif dengan Gulf News yang dimuat pada hari Rabu (20/4/2016).
Wawancara dilakukan saat Mahathir berada di Dubai untuk berbicara dalam sebuah konferensi tentang kepemimpinan, inovasi dan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Canadian University Dubai.
Menurut Mahathir, dalam situasi saat ini tidak banyak yang bisa dilakukan dari dalam negeri Malaysia untuk menyeret PM Najib Razak ke meja hijau atau melengserkannya.
Baca juga:Menlu Saudi: Uang $681 Juta dalam Rekening PM Najib Razak Pemberian Ikhlas dari Arab Saudi
Malaysia Bantah Uang yang Hilang dari 1MDB untuk Mendanai Film Hollywood
Mahathir menuding Razak berusaha menghalangi hukum agar tidak berjalan sebagai mana mestinya.
“Jalan keluar ideal untuk krisis saat ini adalah dia harus meninggalkan jabatannya dan menghadapi hukum guna memberi jalan pada pembentukan pemerintahan baru,” kata Mahathir.
“Dalam keadaan seperti sekarang ini, sangat sulit sekali bagi kami untuk mengganti kepemimpinan, sebab dia merusak semua hukum yang ada dalam sistem demi keuntungan dirinya. Tidak banyak yang dapat dilakukan melalui sistem hukum di Malaysia. Jika seseorang akan melaporkannya ke kepolisian, orang itu berisiko menghadapi pelecehan dan kemungkinan ditangkap,” kata politisi senior yang dianggap sebagai negarawan Malaysia itu
Mahathir sendiri kepada Gulf News mengaku khawatir dirinya akan diciduk oleh pemerintah yang sangat ingin membungkamnya.
Baca juga: Lembaga Antikorupsi Malaysia Tidak Terima Penyelidikan Kasus PM Najib Razak Ditutup
Dibungkam Pemerintah, Malaysian Insider Umumkan Penutupan Situs Beritanya
“Pemerintah bisa saja menangkap saya kalau sudah kalang kabut. Secara hukum mereka tidak bisa melakukan itu, sebab saya bertindak dalam kerangka hukum. Namun, selalu ada kemungkinan untuk menimpakan tuduhan palsu atas saya,” imbuhnya.
“Sebagai seorang warga sipil, peran dan kemampuan saya terbatas dalam melawan kasus ini. Semua yang bisa saya lakukan hanyalah memobilisasi opini publik menyoroti kesepakatan-kesepakatan ilegal yang dilakukan pemerintah,” kata Mahathir yang mendukung aksi unjuk rasa oleh rakyat Malaysia, meskipun dahulu ketika berkuasa dia melarang demonstrasi dan tidak segan bertindak keras terhadap para pengkritik pemerintah.
Saat ini sejumlah negara dan institusi sedang melakukan penyelidikan atas dugaan pencucian uang, transfer uang ilegal dan penyalahgunaan dana yang melibatkan 1MDB, lembaga keuangan yang didirikan oleh Najib Razak. Hasil penyelidikan itu diharapkan dapat memberikan tekanan kepada Razak agar mau meletakkan jabatannya.*