Hidayatullah.com–Warga Islam Amerika Serikat (AS) mulai khawatir dengan nasib mereka pasca terpilihnya Donald Trump mengingat pengusaha real estate itu pernah mengusulkan pengawasan terhadap kaum Muslim.
Sebagaimana dirilis CNN, Kamis (24/11/2016), kekhawatiran muncul saat maraknya panggilan telepon otomatis yang mengajak mereka untuk mengikuti jajak pendapat. Dalam panggilan tersebut, mereka diminta untuk menekan angka satu bila mereka beragama Islam dan angka dua bila beragama lain.
Panggilan telepon otomatis (robocall) ini membuat kaum Muslim cemas mengingat sebelumnya Donald Trump pernah menggagas program pengawasan terhadap orang Islam di AS dengan alasan memerangi terorisme.
Media lokal melaporkan panggilan otomatis dibuat awal minggu lalu yang dikendalikan kelompok nirlaba, emerge USA bertujuan melakukan tinjauan setelah pasca Pemilu Presiden AS.
Kebanyakan Warga Islam yang menerima panggilan itu mengunggah pengalamannya di media sosial.
Salah seorang Warga Islam di Philadelphia yang menolak identitasnya diungkapkan, mengatakan, panggilan otomatis itu memintanya mengklik ‘ya’ jika orang Islam dan ‘tidak’ jika sebaliknya.
Sementara itu, hasil survei Southern Poverty Law Center menemukan lebih 700 kejahatan kebencian termasuk 50 insiden anti-Islam dilaporkan sejak kemenangan mengejutkan konglomerat properti terlibat itu 8 November lalu.
Namun organisasi nirlaba itu mengaku, jajak pendapat ini bertujuan memberdayakan Warga Islam Amerika.
Namun Sarah Cochran, dari emerge USA mengklaim, panggilan otomatis hanya menghasilkan sebuah algoritma baru dengan untuk meninjau pandangan umat Islam dan pengalaman mereka pasca Pemilu 8 November.
Newt Gingrich Usul Semua Muslim Amerika Dites Apakah Percaya Hukum Syariah dan Dideportasi Jika Ya
Cochran juga mengatakan, pihaknya hanya ingin mengadakan tinjauan pendapat dan bukannya kelompok anti-Islam yang sengaja menggunakan nama organisasi itu untuk tujuan penyamaran.
“Semua pekerjaan kami terpengaruh karena tidak dapat mengajak warga untuk berpartisipasi karena mereka takut,” katanya.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengaku menerima banyak laporan masalah ini dari warga Muslim di negara tersebut di mana banyak individu Muslim turut mengunggah persoalan terkait melalui akun Twitter dan Facebook mereka.
“Tidak pasti apakah hal ini adalah penipuan atau benar tetapi saya sudah membuat laporan dan mendesak Anda juga melakukannya jika menerima panggilan sama. Selamat datang ke dunia baru!, “kata salah seorang pengguna situs Facebook.
Banyak umat Islam di AS masih khawatir jika presiden terpilih AS, Donald Trump menunaikan janji kampanyenya untuk mendaftarkan semua Warga Islam negara ini.
Sebelum ini, Penasihat Keamanan Nasional yang dipilih Trump, Michael Flynn, melalui rekaman video terbaru telah memicu provokasi dan menimbulkan perdebatan. Pasalnya, Flynn sempat menyatakan bahwa Islam adalah “kanker ganas yang tumbuh di tubuh 1,7 miliar orang di planet ini dan harus dimusnahkan’.*