Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pameran kebudayaan Islam Indonesia-China di Jakarta Convention Center (JCC) pada 23 Juli mendatang. Pergelaran ini sebagai bagian dari acara Munas ke-VIII dan Milad ke-35 MUI.
Acara bertajuk China-Indonesia Islamic Cultural Show and Expo 2010 itu akan dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) Boediono. Ketua MUI Amidhan mengatakan dalam konferensi pers bersama Sekretaris MUI Ichwan Sam dan Ketua Panitia pameran kebudayaan Indonesia-China Paiman Mak di Jakarta kemarin.
Menurut Amidhan, ia telah bertemu dengan Asosiasi Islam China di China beberapa waktu lalu. Mereka menyambut hangat rencana MUI tersebut dan menganggapnya sebagai tonggak peringatan 60 tahun hubungan persahabatan Indonesia-China.
Dan kami menambahkan ini meningkatkan hubungan tradisional muslim China dan muslim Indonesia yang ditandai perjalanan admiral Cheng Ho tahun 1503, ujar Amidhan.
Amidhan memaparkan China akan mendatangkan 73 rombongan, di antaranya 65 artis muslim China. Mereka akan menampilkan tari-tarian dan sosiodrama mengenai perjalanan Islam ke negeri Tiongkok. Selain itu, mereka akan memamerkan porselin, tembikar, Al Quran, kaligrafi, dan lain-lain hasil kebudayaan Islam di China.
Mereka akan bawa ke sini. Kemarin itu kira-kira 1 ton melalui udara kargo barang-barang itu dibawa kemari untuk dipamerkan, ungkapnya.
Indonesia, lanjut Amidhan, jelas tak mau kalah. Kami sudah sepakat di sana bahwa akan ada show. Indonesia akan menampilkan juga pameran, tarian, dan pagelaran lainnya. Kita harus mengisi 35 persen, tutup Amidhan.
Menurut Amidhan ada tiga tujuan diselenggarakannya pagelaran, pertama untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan China. Kedua, mengisi tahun 2010 sebagai tahun persahabatan Indonesia-China yang telah dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China Hu Jin Tao. Dan Ketiga, meningkatkan hubungan tradisional muslim China-Indonesia yang telah dimulai ketika Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia pada abad ke-15.
Sementara Sekretaris Umum MUI Ichwan Sam menyatakan rencana kedatangan dan lawatan Asosiasi Muslim China ke Indonesia merupakan berkah bagi Indonesia. Menurut dia, umat Islam China sejauh ini telah melakukan upaya modernisasi disegala bidang.
Ini merupakan batu loncatan untuk membangun kesepahaman antara umat Islam Indonesia dengan China untuk mengemabangkan program-program ummat, ujar Ichwan.
Ketua Panitia Paiman Mak mengatakan kebudayaan China yang ditampilkan selama ini adalah dari bagian Selatan China seperti Barongsai, Liong dan Cap Go Meh.
Sementara kebudayaan dari China bagian Barat dan Utara jarang dan belum ditampilkan. Ada upaya pemerintah China ingin merubah citra, ujarnya.
Momentum ini menurut Paiman, kedua negara muslim besar ini dapat melakukan silaturahim.
Kedua negara telah melakukan hubungan yang erat sejak lama, namun karena hubungan diplomatik ini mengalami pasang surut dan adanya salah paham sampai sekarang. Kesalahpahaman dalam idiologi seperti China itu komunis dan anti agama.
Padahal China sama dengan Indonesia yang multi cultur, multi agama yang tetap harmonis. Mereka cuma ingin mengenalkan kebudayaannya, ujarnya. [hat/hidayatullah.com]