Hidayatullah.com—Front Pembela Islam (FPI) menilai rencana Konser Cita Citata di Nagan Raya pada tanggal, 12 Juli 2016 mendatang karena dinilai menodai Hari Raya Idul Fitri bagi warga Nagan dan sekitarnya termasuk muslim warga Aceh Barat.
“Enam Syawwal masih suasana Idul Fitri. Agama menganjurkan silaturrahim dan puasa enam hari sebagai amal penyempurna puasa Ramadhan bukan berdanggdut ria dengan mengerok uang masyarakat untuk hal-hal tidak bermanfaat,” demikian disampaikan Tgk Muhammad Amin, Ketua FPI Aceh Barat saat buka puasa bersama di Dayah Madinatul Munawwarah, Desa. Marek, Kec. Kaway XVI belum lama ini.
FPI Aceh Barat juga mengaku tetap serius mencegah sedini mungkin hal-hal yang menjurus melanggar syariat Islam. Menurutnya, Siapapun pelakunya, baik artis lokal maupun artis Ibu Kota.
Selanjutnya, Tgk Muhanmad Amin meminta panitia pelaksana konser segera batalkan rencana mengundang artis ke Nagan dengan alasan apapun.
Menurutnya, jika perhelatan konser dengan dalih komersil, rezeki yang tidak syubhat dan halal masih banyak bertebaran di muka bumi Allah.
“Kami terus berkerja keras dengan sejumlah Ormas Islam di daerah dan Provinsi untuk menggagalkan konser Cita Citata. Kami yakin warga Nagan muslim yang taat yang tidak rela hari nan fitri dinodai oleh segelintir orang,” ungkapnya dengan nada serius.
Selain FPI, protes dan kecaman juga dating dari HADRAH (Himpunan Muda-Mudi Remaja Alawiyah Aceh). Ketua HADRAH, Sayid Muchsin Alaydrus, mengatakan, konser ini adalah tindakan konyol.
“Konser tersebut adalah tindakan konyol yang menodai nilai-nilai kearifan lokal dan juga pelaksanaan Syariat Islam yang sedang berlaku di Aceh, khususnya Nagan Raya dan efeknya sangat meresahkan masyarakat Nagan Raya,” kecam Sayid sebagaimana dimuat laman aceHTrend.co Kamis (30/06/2016) di Banda Aceh.
Mantan Ketua IPELMASRA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya) ini juga mengimbau Pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk tidak mengeluarkan izin terkait pelaksanaan konser dimaksud.*/Pengirim Mustafa Husen Woyla