Hidayatullah.com— Selama ini masyarakat memandang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan pandangan tak biasa, kemampuannya dibawah anak normal. Tetapi fakta tidaklah selalu demikian.
Adalah Fajar Abdulrokhim Wahyudiono, remaja kelahiran Bandung 02 Oktober 2003 yang dimudahkan Allah menghafal al-Qur’an di usia 4,5 tahun. Padahal, ia menderita cerebral palsy (lumpuh otak).
Fajar, yang namanya dikenal public di akhir tahun 2015 saat Fajar mengikuti lomba tahfidz Qur’an menjadi awal Azhar Aziz, seorang mantan wartawan Jawapos dan Sindo membuat buku biografi perjalan putra pasangan Joko Wahyudiono dan Heny Sulistiowati ini.
“Karena memang terinspirasi tidak pernah membaca al-Qur’an di usia 7 tahun sementara dia sudah hafal al-Qur’an 4 tahun, tapi belum berurutan,” ungkapnya Azhar Azis, sang penulis buku buku “Fajar Sang Hafidz” dalam acara launching bukunya di Aula Ar-Rahman Quranic Learning (AQL) Center, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (18/02/17).
Dalam kata pengantar, Sekertaris Jendral (Sekjend) Majelis Intelektual Ulama Muslim Indonesia (MUI), KH. Bachtiar Natsir mengatakan bahwa apa yang terjadi pada Fajar adalah sebuah keajaiban.
“Buku ini menjelaskan sebuah struktur yang sangat Indah tentang keajaiban al-Qur’an sekaligus keajaiban pada diri seorang anak karena al-Qur’an,” ungkap Bachtiar.
Selain itu, ulama dan pakar pendidikan Arab Saudi, Syekh Khalid bin Abdullah Al-Hamudi juga dalam pengantarnya juga menyatakan bahwa Fajar merupakan risalah (pesan dan peringatan) sekaligus kritik bagi semua orang.
“Lahir prematur, antara hidup dan mati, seakan-akan dia dilahirkan sebelum wafatnya, tapi mampu menghafal al-qur’an dengan baik,” kata Syekh Khalid dalam kata pengantar buku tersebut.
Azhar yang merupakan mantan wartawan Jawapos dan Sindo ini menyatakan bahwa buku tersebut bukan hanya untuk orang tua ABK, melainkan diperuntukkan untuk semua orang tua dalam mendidik anak.
Sementara itu, orang tua Fajar, Joko Wahyudiono dan Heny Sulistiowati mengatakan, menghafal al-Qur’an bisa menjadi gaya pendidikan anak yang kian ramai dijalani. Hal itu telah mereka dibuktikan dalam mendidik Fajar Abdulrokhim Wahyudiono.
Ibu Fajar, Heny, mengungkapkan bahwa hafalan yang dimiliki Fajar terjadi tanpa sengaja dan begitu saja. Karena lanjutnya, Sejak lahir Fajar selalu dipersengarkan dengan murottal ayat suci Al-Qur’an.
“Karena Fajar bisa menghafal sejak diini. Itu di luar dugaan, karena tidak sengaja,” katanya.
Joko, Bapak Fajar juga mengungkapkan bahwa dengan murottal tersebut Fajar berhasil menghafal al-Aur’an sebelum mengenal Huruf Hija’iyyah.
Fajar yang lahir prematur (8 Bulan kandungan) dengan berat 1,6 kilogram tersebut dinyatakan menderita lumpuh otak sejak usianya yang baru 1 tahun.
Selain telah mampu menghafal Al-Quran, saat ini, Fajar juga telah berhasil menghafal Hadits Arba’in dan juga tengah menghafal Umdatul Ahkam. Kini Fajar tengah menuntut ilmu di Pesantren Ibnu Abbas, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).*/Ali Muhtadin