Hidayatullah.com– Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi petani Teluk Jambe, Aris Suyono menceritakan, aksinya ke Jakarta bertujuan untuk menuntut keadilan kepada Presiden Joko Widodo atas lahan garapan petani yang diserobot oleh PT Pertiwi Lestari.
Tuntutan aksinya antara lain, ditegakkannya Undang-Undang Pokok Agraria dan pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
Kemudian, mereka menuntut dicabutnya Hak Guna Bangunan PT Pertiwi Lestari di Kuta Tandingan Kabupaten Karawang serta menutut pengembalian Hak Atas Tanah petani.
Baca: Anggota DPR RI Prihatin Generasi Muda Kurang Minat Jadi Petani
Mereka juga menuntut dihentikannya intimidasi dan kriminalisasi terhadap pejuang agraria, dan lahan petani agar dikembalikan dalam keadaan semula.
“Karena semula ada rumah, sekarang sudah rata. Semula ada tanaman, harus ada tanaman kembali dan sebagainya,” tutur Aris kepada hidayatullah.com di Pos Al-Maun Muhammadiyah Cabang Tanah Abang, Jakarta, Senin (20/03/2017).
Baca: Muhammadiyah Tampung Pengungsi Petani Teluk Jambe di Tanah Abang
Aris menyatakan, sudah tiga kali petani Teluk Jambe melakukan aksi di Jakarta. Namun karena tak digubris oleh Presiden Jokowi, mereka akan aksi lagi pada Selasa (21/03/2017) ini di Kementerian Agraria.
Waktu aksi sebelumnya, kata Aris, awalnya mereka ingin bertahan di Istana Negara. Namun mereka didorong mundur oleh aparat kepolisian.
“Kami juga memikirkan psikologi anak-anak dan perempuan. Akhirnya kami mencari tempat untuk sementara nginap. Dan kebetulan PP Muhammadiyah lah yang menerima kami. Dan sampai hari ini, termasuk makan dan sebagainya, alhamdulillah dibantu,” tuturnya.
Baca: Ketimpangan Agraria, PP Muhammadiyah Sebut Pemodal Sudah Masuk ke Struktur Kekuasaan
Ia mewakili Serikat Tani Teluk Jambe Bersatu mengucapkan terima kasih banyak kepada PP Muhammadiyah atas segala kebaikan hatinya dan segala kontribusinya terhadap perjuangan para petani itu.* Andi