Hidayatullah.com– Dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) menanggapi serangan fitnah terhadapnya yang dikicau peretas akun Twitter mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu.
UAS menyatakan bahwa apapun yang terjadi padanya, ia serahkan segalanya kepada Allah.
“Apa yang terjadi pada saya, kuserahkan semua pada Engkau ya Allah, yang penting sudah ku sampaikan,” ujarnya lewat akun Instagram resminya, @ustadzabdulsomad, Ahad (14/04/2019).
Pantauan hidayatullah.com, Ahad siang sekitar pukul 13.60 WIB, pernyataan UAS tersebut dibanjiri komentar dukungan dan pembelaan terhadap UAS serta mendapat 731.546 tanda suka.
Menyertai pernyataannya itu, UAS mengunggah sejumlah meme yang menegaskan bahwa dirinya telah difitnah. Dalam meme itu, antara lain dimuat tulisan pernyataan disertai gambar UAS:
“Menjadi marah, hanya karena berbeda pilihan. Lalu marah berubah menjadi fitnah. Menunjukkan akal tak lagi mengikat nafsu. Semoga kita tetap jaga NKRI, dengan kelapangan hati.”
Pada meme lainnya, dengan gambar UAS berpelukan dengan Prabowo Subianto, terdapat tulisan:
“Pilpres tetap ada lima tahun sekali, dari dulu hingga kini. Pilpres 2019 bagi UAS? Memperlihatkan mana teman sejati, mana lawan berbaju kawan selama ini.”
Pada meme ketiga, memuat gambar UAS dan Prabowo, disertai tulisan:
“#Save_UAS. ‘Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar.” Dan tulisan di bawahnya, “Fitnah yang muncul pasca pertemuan dengan Prabowo, sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya.”
Warganet menanggapi unggahan tersebut, antara lain memanjatkan doa kepada Allah:
“Aaamiin aamiin ya raabbalalamiin @ustadzabdulsomad biar allah yang balas sgala kedzolimannya dgn hal yg baik yah tadz???,” tulis akun @anfitokz11 @umaila.rzl mengomentari unggahan UAS tersebut.
Baca: UAS: “Jika Bapak Terpilih jadi Presiden, Jangan Undang Saya ke Istana”
Sebelumnya, UAS bertemu dengan capres 02 Prabowo Subianto terkait dukungan pada Pilpres 2019.
Dalam pertemuan itu, UAS mengungkapkan, apa pun yang terjadi setelah pertemuannya dengan Prabowo, ia serahkan sepenuhnya kepada Allah. UAS sudah memprediksi bahwa akan banyak fitnah kepadanya.
“Setelah ketemu ini, selesai, kuserahkan semuanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Apa yang terjadi pada saya, kuserahkan semuanya kepada Engkau ya Allah, yang penting sudah kusampaikan.
Plong. Malam ini saya bisa tidur lelap.
Hanya saja, tentu fitnah tentu banyak,” ungkapnya dalam dialog eksklusif yang videonya beredar pada Kamis (11/04/2019).
Baca: Akun Twitter Said Didu yang Diretas Unggah Fitnah ke UAS
Fitnah terhadap dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) lewat akun Twitter yang diretas pihak tak dikenal menuai simpati terhadap UAS. Para pengguna media sosial ramai-ramai membela UAS, menegaskan bahwa fitnah terhadap UAS adalah perbuatan keji dan brutal.
Tanda pagar #UASdifitnahKejiDanBrutal #saveUAS (selamatkan UAS) pun menjadi tema paling tren dibicarakan se-Indonesia di media sosial Twitter (trending topic), pantauan hidayatullah.com, Ahad (14/04/2019) pukul 12.00 WIB.
Advokat Mahendradatta menilai fitnah terhadap UAS dilakukan oleh orang yang tak beradab dan tak beragama.
“Ini jelas kelakuan orang tidak berakhlak, biadab dan tidak beragama. Kita tahu sama tahu cara menghentikannya #UASdifitnahKejiDanBrutal,” ujarnya lewat akunnya @mahendradatta, Ahad siang.
Diberitakan sebelumnya, akun Twitter mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu diretas usai debat terakhir Pilpres 2019 digelar di Hotel Sultan, Jakarta selesai, semalam, Sabtu (13/04/2019).
Akun Twitter @saididu tersebut lalu dipakai peretas untuk memfitnah dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS).
Pantauan hidayatullah.com, Ahad (14/04/2019) sekitar pukul 10.39 WIB, akun @saididu sudah mengunggah setidaknya 7 unggahan fitnah terhadap UAS.
Sementara itu, menanggapi peretasan akunnya, Said Didu akan meminta pihak yang menguasai masalah peretasan ini, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk berlaku adil dan turun tangan.
“Saya akan meminta tolong agar Kominfo berlaku adil. Selama ini kan tidak,” ujar Said Didu, Sabtu (13/04/2019).
Baca: Tagar #UASdifitnahKejiDanBrutal #saveUAS Trending Topic
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga pakar hukum tata negara, Prof Mahfud MD, mengatakan bahwa peretas akun Twitter sahabatnya, Muhammad Said Didu, telah melontarkan fitnah lewat akun yang diretas tersebut.
Mahfud menilai fitnah yang keji itu harus diburu pembuatnya dan dipidanakan.
“Kita sepakat kalau cuitan yang dibuat hacker itu fitnah keji yang bisa dan harus diburu untuk dipidanakan,” ujar Mahfud lewat akun Twitternya, @mohmahfudmd, pantauan hidayatullah.com dikicaukan pada Ahad (14/04/2019) siang.
Setelah akun Twitternya diretas pihak yang belum diketahui, Said Didu memberitahu ke Mahfud untuk diumumkan ke media sosial bahwa akun Said Didu telah diretas.
“Memberitahu saya maksudnya agar dicuitkan ke medsos supaya orang tahu bahwa cuitan-cuitan di akun Pak Said bukan dirinya yang buat tapi hacker. Dia, kan tidak bisa mengumumkan sendiri karena akunnya sudah dicuri,” jelasnya.
“Sy tak tahu siapa pelakunya. Mungkin juga pengadu domba. Nanti Polisi bs membongkar. Kita endapkan dulu, 3 hari lagi sdh Pilpres,” kicaunya juga.
Baca: Mahfud MD: Peretas Akun Said yang Fitnah UAS Harus Dipidanakan
Mahfud juga menulis sebelumnya bahwa kicauan akun Said Didu yang telah diretas itu telah menyerang UAS dengan brutal.
“Say sdh tidur ketika jam 01.23 WIB td pg Said Didu kirim WA ke sy, memberitahu dan meminta sy ngumumkan bhw Akun Twitternya @saididu di-hack dan dikendalikan org lain. Stlh sy LHT akunnya memang benar berisi hal2 yg tak mungkin dicuitkan oleh Pak Said, yi, serangan brutal thd UAS,” tulisnya.*