Hidayatullah.com– Menteri Agama Fachrul Razi menilai bahwa kerukunan antar golongan atau antar agama dapat terjadi jika ada keteladanan dari para pemimpin di Indonesia.
Sehingga, keteladanan para pemimpin tersebut diperlukan untuk menciptakan kerukunan di negeri ini.
“Kerukunan itu bisa terjadi kalau ada teladan. Kalau pemimpinnya memberikan teladan untuk saling menghormati golongan satu dengan lainnya, pasti akan rukun,” ujar Menag di Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, kemarin kutip website resmi kementerian pada Kamis (13/02/2020).
Dengan adanya keteladanan, Menag menilai bahwa kerukunan bukanlah hal yang mustahil untuk terjadi dalam masyarakat Indonesia yang beragam.
Menag menyampaikan hal itu saat bertemu Bupati Jayapura Mathius Awoitau.
“Terima kasih karena selama ini saya dengar Pak Bupati telah memberi contoh baik bagi masyarakat. Sehingga meskipun beragam, masyarakatnya dapat hidup berdampingan dengan damai,” ujar Menag.
Sedangkan menurut Bupati Mathius saat ini di wilayahnya tengah dibangun beberapa rumah ibadah berdampingan. “Ini posisinya dekat dengan bandara Sentani. Ada masjid besar yang kita bangun, kemudian di seberangnya ada gereja katolik, dan di sampingnya ada gereja protestan,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan hidayatullah.com, kerukunan umat beragama sempat terusik oleh kasus perusakan mushalla di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Minahasa Utara, Rabu (29/01/2020) lalu. Perusakan itu dilakukan oleh sekelompok orang yang menolak pembangunan mushalla itu.
Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulut, Abd Rasyid,menyesalkan terjadinya peristiwa perusakan mushalla itu. Kakanwil Kemenag berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang justru akan merusak kerukunan. Kasus ini telah berakhir dengan pembacaan deklarasi damai.*