Hidayatullah.com– Budayawan beretnis Tionghoa, Jaya Suprana, menyatakan kekagumannya pada umat Islam dalam menyikapi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal Al-Maidah ayat 51.
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta soal Al-Maidah tersebut oleh MUI dinyatakan sebagai penghinaan al-Qur’an. [Baca: MUI: Ahok Telah Menghina Al-Qur’an dan Ulama]
Jaya Suprana kagum karena umat Islam menyikapi pernyataan Ahok dengan menempuh jalur hukum, bukan kekerasan.
“Terus terang, waktu peristiwa penistaan agama (oleh Ahok. Red) di Pulau Seribu itu terjadi, saya khawatir. Saya khawatir bahwa kekerasan akan terjadi di persada Nusantara tercinta ini,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa malam (11/10/2016) dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC).
Tapi ternyata, kata Jaya Suprana, kekhawatirannya tidak beralasan. Sebab tidak terjadi kekerasan yang dia khawatirkan itu.
“Ternyata umat Islam di Indonesia memiliki peradaban yang paling tinggi di planet bumi ini. Ini benar-benar dari tulus hati saya. Dan saya benar-benar kagum dan saya terharu,” ujar Ketua Museum Rekor Indonesia ini. [Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Ingin Ahok Tetap Diproses Hukum]
Patut Dicontoh Dunia
Ia mengatakan, sikap umat Islam di Indonesia terkait kasus pernyataan Ahok itu patut dicontoh oleh berbagai kalangan di dunia.
“Menurut saya ini adalah suatu peristiwa yang membanggakan. Seluruh dunia sebaiknya berpaling ke Indonesia.
Bagaimana orang menjalin pengertian, menyelesaikan perselisihan paham, melalui jalur yang adil dan beradab yaitu jalur hukum,” ujarnya di depan puluhan tokoh agama dan politisi pada acara yang disiarkan langsung sebuah stasiun TV swasta itu.
Jaya Suprana mengaku, kekhawatirannya soal kekerasan tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai kasus penistaan terhadap agama di berbagai belahan dunia. Dimana kasus-kasus itu menjadi penyebab timbulnya tindakan kekerasan.
“Kebetulan saya lama mempelajari tentang penistaan agama. Itu bukan hanya di Indonesia, tapi di berbagai negara,” akunya. [Baca juga: Ketua DPP Golkar Mundur, Tak Setuju Partainya Dukung Ahok-Djarot]
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, pada sebuah acara di Kepulauan Seribu (27/09/2016), Ahok membahas tentang rencana suatu program.
Ahok lalu mengaitkan rencana itu dengan agenda Pilkada DKI Jakarta 2017 dan posisi dirinya sebagai petahana non-Muslim.
Ia kepada warga mengatakan, “Jadi, jangan percaya sama orang, bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya. …Dibohongi pakai Surat Al-Maidah (ayat) 51 macem-macem itu. Itu hak bapak-ibu ya!” [Baca: Ahok Dikecam Bilang “Jangan Percaya Dibohongi Pakai Surat Al-Maidah”]*