Hidayatullah.com-Sebuah acara yang disebut Parade Bhinneka Tunggal Ika digelar di kawasan Patung Kuda dekat pelataran Silang Merdeka Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016).
Sejumlah pihak menyebut-nyebut acara ini sebagai tandingan Aksi Bela Islam II, 4 November lalu.
Parade yang diikuti ratusan massa itu menyisakan cerita sisi lain. Di antaranya tentang nasib sejumlah wanita dari Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ditemui wartawan di sekitar lokasi aksi, para wanita itu mengaku, niatnya datang ke situ untuk berdoa bersama. Mereka oleh seseorang dijanjikan mengikuti acara istigasah.
Namun, niat mereka pupus lantaran dibohongi oleh orang dekat rumahnya. Demikian dilansir kantor berita Islam asosiasi JITU, Islamic News Agency (INA).
“Tadi kita dibilanginnya istigasah, jadi kita pada mau ngikut. Ternyata nyampe sini, mana istigasahnya?” ujar salah seorang dari mereka, Ita (45 tahun).
Wanita yang mengaku berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini dijanjikan untuk diikutkan dalam sebuah acara yang disebut doa bersama.
Namun, bukannya doa dan lafal-lafal dzikir -sebagaimana layaknya pada acara istigasah- yang didengar. Justru alunan musik yang mampir di telinga Ita dan kawan-kawannya.
Memang, pantauan wartawan, acara parade itu diisi dengan berbagai kegiatan seperti sebuah konser musik dan pentas seni. Acara diisi dengan berbagai hiburan untuk menarik peserta berupa musik dan tari-tarian.
Terkait Kasus Ahok, Majelis Az-Zikra Gelar “Istighotsah untuk Keberkahan Negeri”
Dikecewakan
Dengan raut muka tampak kecewa, Ita menceritakan, orang yang menjanjikannya itu berjanji akan membawanya ke Gelora Bung Karno, Senayan. Namun ia justru diturunkan di area Patung Kuda, tempat parade itu dilangsungkan.
“Istigasah gitu katanya di Gelora bilangnya. Tahu-tahunya lho kok sampai sini naik mobilnya. Katanya di Gelora, kan, masih jauh,” tuturnya kepada INA.
Ia mengatakan masih belum tergambar jelas untuk acara apa ia diturunkan di tempat itu. Apakah ikut istigasah atau parade yang disebut-sebut tandingan Aksi Damai 411 lalu.
“Ngelihatnya ya enggak jelas sih. Tujuannya juga kurang jelas. Masalahnya kita dari awal saja usah dibohongin. Awalnya aja sudah enggak baik, ya enggak tahu deh belakang-belakangnya mau dijadikan apaan, enggak tahu,” katanya tampak pasrah.
Ironisnya lagi, Ita mengaku harus meninggalkan kerjaan di rumah untuk acara yang dijanjikan itu.
“Ternyata sampai sini kayak begini doang enggak jelas. Enggak ada doa-doanya sama sekali. Malah nyanyi-nyanyi,” imbuhnya.
Ita mengaku, orang yang menjemputnya berjanji untuk mengantarnya pulang siang itu. Saat diwanti-wanti apakah akan diikutkan hingga akhir acara, ibu ini berharap tidak.
“Mudah-mudahan enggak ya,” pungkasnya saat itu.* M. Fajar/INA