Hidayatullah.com —Ribuan rakyat Turki turun ke jalan Senin hari ini untuk memprotes serangan Israel atas konvoi Freedom Flotilla yang dilancarkan subuh sebelumnya, yang merenggut sedikitnya 19 nyawa relawan dan melukai puluhan orang lainnya.
Setidaknya 2.000 orang menyemut di Lapangan Taksim di kota Istanbul menjelang siang tadi. Sambil membawa bendera Turki dan Palestina, mereka meneriakkan seruan agar pemerintah Turki mengambil tindakan atas penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh tentara Israel atas rakyat sipil dalam rombongan misi kemanusiaan Freedom Flotilla.
Para demonstran juga berteriak lantang mengutuk Israel dan memberi semangat perjuangan.
“Salam kepada orang-orang Palestina dan armada kemanusiaan, teruskan perlawanan!” teriak mereka. “Kerahkan tentara Turki ke Israel!” suara demonstran lainnya.
Presiden Palang Merah Turki Tekin Kucukali mengatakan organisasinya telah siap untuk memberikan pertolongan medis kepada orang-orang sipil selama serangan Israel tersebut.
“Serangan militer atas orang sipil yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza membuka luka dalam diri orang banyak. Kami siap memikul tanggung jawab untuk membawa korban luka ke tempat-tempat yang aman dan mengobati luka mereka di sana,” tegasnya.
Sementara itu para pejabat pabean Turki di kota Antaliya mengumumkan bahwa para penumpang yang menaiki kapal Turki dalam rombongan kemanusiaan itu tidak membawa senjata apapun bahkan pisau bersama mereka.
“Semua penumpang naik ke kapal setelah dipindai. Catatan kami menunjukkan tidak ada senjata yang dibawa oleh mereka,” kata pihak pabean.
Pengumuman tersebut secara langsung menampik tuduhan Israel yang mengatakan bahwa para aktivis kemanusiaan telah bersiap-siap untuk melakukan penyerangan terhadap Israel dengan senjata.
IHH organisasi kemanusiaan yang menjadi penggagas misi kemanusian ke Gaza kali ini menyatakan kekhawatirannya atas kemungkinan kelicikan yang dilakukan tentara Israel. Ia khawatir karena bisa jadi Israel sengaja menanamkan senjata-senjata di atas kapal setelah pasukan Zionis menguasainya.
“Jangankan senjata (api), pisau besar saja tidak ada di atas kapal-kapal itu. Tapi sekarang kapal-kapal berada di bawah kontrol Israel, dan Israel bisa jadi menempatkan senjata dan amunisi di atas kapal-kapal tersebut untuk memperkuat tudingan mereka,” kata Wakil Presiden IHH Yavuz Dede.
Ahmet Mercan, seorang pejabat IHH lainnya mengatakan serangan berdarah yang dilancarkan Israel merupakan “perang unilateral”. “Tindakan itu menunjukkan bahwa Israel bukan sebuah negara atau sebuah komunitas masyarakat, melainkan sebuah organisasi teroris. Dunia sekarang diuji, apakah mereka akan memihak HAM atau tidak? Bagaimana dunia akan bereakasi atas serangan semacam itu? Israel yang memicu perang,” tegas Mercan. [di/tz/hidayatullah.com]