Hidayatullah.com–Syeikh Raid Shalah, Ketua Gerakan Islam di wilayah 48, Palestina menegaskan siap mengorbankan apapun demi kemerdekaan Masjid Al-Aqsha.
“Jikapun besok saya diseret ke penjara Zionis Israel. Saya katakan tanpa ragu, penjara hanya bayaran termurah yang dapat kami berikan untuk Kemerdekaan Al Quds dan Masjid Al-Aqsha yang diberkahi,” katanya melalui Video Call kepada Al Jazeera, Rabu (14/10/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Syeikh Raid mengatakan dirinya bukan sekedar salah satu bagian dari Masjid Al-Aqsha. Melainkan secara utuh dipersembahkan untuk Masjid Al-Aqsha.
Syeikh Raid merasa wajib mempertanggung jawabkan hal itu di hadapan rakyat Palestina, bangsa Arab, dan umat Islam seluruhnya.
“Kami telah mengatakannya. Dan hingga detik ini kami teguh mengatakan itu: Boleh jadi kami dipenjara. Atau terluka. Atau mendapat kemuliaan mati syahid di masjid Al-Aqsha yang diberkahi. Apapun yang akan terjadi diantara ketiga kemungkinan itu, kami katakan; Dengan nyawa dan darah ini. Kami merdekakan engkau wahai Al-Aqsha!” , pungkasnya.
Ulama yang juga dikenal sebagai “Syeikhul Aqsha” ini berkali-kali dipenjara oleh penjajah Zionis karena tanpa kenal lelah dan takut menyebarluaskan berbagai fakta kejahatan ‘Israel’ atas Masjidil Aqsha dan umat Islam di sekitarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pria yang lahir 10 tahun sesudah peristiwa Nakba, perampasan Palestina oleh Israel ini pernah memperjuangkan diajarkannya kembali Bahasa Arab fushah di kalangan anak-anak Palestina setelah puluhan tahun dipunahkan oleh penjajah Zionis.*/M Rizqy U