Hidayatullah.com–Warga Kristen Palestina dari Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Israel pada hari Sabtu turun ke jalan menentang dengan keras kunjungan patriark gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem, Theophilos III, ke Betlehem, kota yang berada Tepi Barat bagian selatan, lapor Al Bawaba, Ahad (07/01/2018).
Theophilos III, bersama dengan beberapa tokoh agama dan politik, mengunjungi Bethlehem sebagai bagian dari perayaan malam Natal Ortodoks Yunani.
Meskipun pasukan keamanan Palestina berupaya membuka jalan dekat Manger Square di Bethlehem untuk mobil patriark, warga yang marah berkerumun di sekeliling lokasi prosesi, memegang papan slogan dan bendera Palestina, dan meneriakkan slogan-slogan menentang Theofilus III.
Mereka melemparkan batu dan memecahkan jendela mobil yang dinaiki patriark ketika mereka menuntut gelarnya dicopot dan disingkirkan dari gereja.
Theophilos III dituduh mendalangi penjualan lebih dari 500 dunams (123,5 hektar) tanah Palestina milik gereja Ortodoks Arab di Yerusalem kepada para pengusaha Israel milik kelompok Zionis dan pendatang.
Protes semacam itu bukan pertama kalinya di Bethlehem – kunjungan-kunjungan Theofilus III ke kota Kitab Injil itu telah diprotes di masa lalu.
Pada hari Sabtu, kepala daerah dua kota madya di Betlehem, Beit Jala dan Beit Sahour memboikot resepsi itu, bersama dengan beberapa organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan gereja Ortodoks Yunani.
Baca: ‘Secara batin, umat Kristen di seluruh dunia pasti berdoa buat Israel’
Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem itu telah dituduh menjual hak sewa atas tanah di Yerusalem kepada para investor Yahudi Israel beberapa kali selama bertahun-tahun,bersama dengan itu koran keuangan Israel Calcalist mengungkap bahwa akhir bulan lalu patriark Ortodoks telah menjual hak sewa tanah seluas 500 dunams pada bulan Agustus 2016 seharga 114 juta syikal ($ 32 juta), dengan masa sewa hingga 2050.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Rumor yang berkembang mengatakan patriark berkontribusi dalam rencana Israel untuk melakukan “yahudisasi” atas Yerusalem dengan menjual atau menyewakan tanah dalam jumlah besar kepada pemerintah dan pengusaha Israel, sebuah pengkhianatan tanggung jawab gereja itu untuk melindungi tanah Palestina yang diberikan di bawah perlindungan selama periode Utsmaniyah.
Pada 2015, juru bicara patriark membantah bahwa gereja itu menjual tanah di Yerusalem, tapi klaim tersebut pada saat itu tidak meyakinkan banyak anggota gereja itu.*/Abd Mustofa