Hidayatullah.com—Tahap pertama pembangunan Zona Perdagangan Bebas buatan China di Djibouti –konon yang terbesar di Afrika– dimulai hari Kamis (5/7/2018).
Dengan luas hampir 50 kilometer persegi, zona itu akan memiliki fasilitas manufaktur dan pergudangan, area export-processing dan pusat pelayanan.
Zona itu diharapkan akan menjadi wadah perdagangan bernilai $7 miliar dalam dua tahun, dan menciptakan 15.000 lowongan pekerjaan setelah dirampungkan, lapor BBC.
Terletak di lokasi strategis di Teluk Aden, Djibouti sudah menangani sebagian besar impor negara tetangga Ethiopia, dan bermaksud menjadi gerbang perdagangan bagi Sudan Selatan, Somalia dan kawasan Great Lakes.
Zona perdagangan di Djibouti ini merupakan bagian dari rantai investasi infrastruktur China di 60 negara. China sudah memiliki pangkalan militer di Djibouti, seperti halnya Amerika Serikat.*