Hidayatullah.com—Presiden Donald Trump mengutarakan rencananya untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang kemungkinan akan diikuti oleh Jerman menurut seorang bekas pimpinan militer Jerman Bundeswehr.
“Apabila Amerika Serikat mengurangi jumlah pasukannya dan menyisakan hanya sedikit di Afghanistan, maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk meneruskan misi di sana,” kata Harald Kujat, pensiunan jenderal yang menjabat inspektur jenderal militer Jerman dari tahun 2000 sampai 2002 kepada koran Taggesspiegel hari Kamis (27/12/2018) seperti dilansir DW.
Dia menambahkan bahwa “mustahil” untuk mempertahankan keberadaan militer Jerman di Afghanistan jika perlindungan dan dukungan untuk pasukan mereka tidak terjamin, meskipun dia berharap negara-negara anggota NATO lain seperti Inggris akan menambah jumlah pasukannya setelah AS mengurangi jumlah serdadunya.
Pemerintah Amerika Serikat pimpinan Donald Trump sampai saat ini belum resmi mengumumkan penarikan pasukannya dari Afghanistan, meskipun pekan lalu Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk mengurangi 14.000 prajurit AS menjadi setengahnya.
Personel militer AS mencakup sebagian besar dari 16.000 tentara negara-negara NATO yang ambil bagian dalam misi di Afghanistan.
Jerman menempatkan sekitar 1.000 serdadunya di Afghanistan, kebanyakan di kota Mazar-i-Sharif. Tugas mereka dalam misi NATO yang dinamai Resolute Support mencakup pelatihan dan menjadi penasihat bagi militer Afghanistan, disamping menyediakan dan membagikan informasi intelijen ke negara NATO lainnya terutama AS.*