Hidayatullah.com–Batam, rupanya tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan saja, rupanya, para pria Singapura mengenalnya sebagai tempat mesum untuk menyalurkan hasrat seks.
Sebuah penilitian yang dilakukan sebuah lembaga asal Singapura, Lembaga Kesehatan dan Kemanusiaan (YMKK), melaporkan, delapan dari setiap 10 pria yang datang ke Riau dan Batam adalah mereka yang hanya berkepentingan untuk melakukan menyalurkan hasrat seks di tempat yang jaraknya berkisar satu jam perjalanan dengan kapal feri dari negara itu.
Menurut YMKK, hampir 600 pria Singapura terutama keturunan Cina selalu tiba ke Batam setiap Sabtu untuk berburu wania penghibur.
Bayaran para pelacur asal Indonesiua di pulau itu berkisar 133 ringgit Malaysia untuk satu malam, begitu ujar hasil kajian YMKK yang disiarkan oleh The Straits Times.
Seorang sukarelawan Yayasan Internasional Singapura (SIF), Lim Kai mengatakan para gadis muda yang berusia 15 tahun di Batam telah menjadi pelacur, dan kebanyakan mereka hamil di luar nikah dan dijangkiti penyakit AIDS.
“Gadis dari seluruh Indonesia dijanjikan kerja restoran atau pusat karaoke, tetapi begitu mereka Baram, mereka dikurung dan dipaksa melacur,” ujar Lola Wagner, seorang staf YMKK.
Menurut Lola, sekitar separuh pekerja seks di Batam diperdaya menjadi pelacur dan hampir semuanya diyakini YMKK terjangkit penyakit seks. (st/bh)