Hidayatullah.com— Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Ziyad pun turut mengomentari video tersebut. Dia menyesalkan tindakan pria itu yang membuang dan menendang sesajen di lokasi terdampak erupsi Semeru.
“Terkait seseorang yang menendang sesajen yang ada di Gunung Semeru saya pribadi menyesalkan adanya tindakan itu. Hal itu tidak perlu dilakukan meskipun menyaksikan bahwa praktik tradisi sesajen kepada makhluk halus atau jin atau penguasa alam sekitarnya yang diyakini masyarakat itu bertentangan dengan akidah Islam,” kata Ziyad kepada wartawan, Ahad (9/1/2022).
Ziyad mengatakan lebih baik mengingatkan dengan cara yang baik dibanding menuruti kemauan sendiri. Misalnya dengan memberikan edukasi kalau praktik sesajen itu menyimpang.
“Kita harus menyadari bahwa berdakwah itu adalah menyampaikan pesan ilahi dengan cara baik, bukan menuruti kemauan sendiri, karena itu lah kewajiban bagi seorang muslim adalah mengingatkan saudaranya atau masyarakat apabila ada praktik keagamaan yang menyimpang atau bertentangan dengan akidah umat,” ucapnya, dikutip oleh Detik.
“Karena itu lah perlu dilakukan edukasi, bimbingan kepada masyarakat bahwa terjadinya erupsi gunung merapi adalah bagian dari takdir Allah SWT, semua yang terjadi di alam raya ini merupakan kehendak dari Allah SWT, yang kita lakukan adalah bukan dalam bentuk pemberian sesajen. Tapi kita berdoa kepada Allah memohon perlindungannya agar dijauhkan dari malapetaka yang terjadi,” lanjut Ziyad.
Sebuah video menunjukkan seorang pria yang menendang dan menghancurkan sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru belakangan menjadi viral dan heboh di media sosial. Banyak pihak yang mengecam aksi pria tersebut yang dianggap tidak menghormati tradisi dan keyakinan setempat.
Pada video berdurasi 30 detik tersebut, tampak seorang pria dengan penutup kepala dan rompi menghampiri sesajen yang terletak di atas tanah. Pria tersebut kemudian menendang sesajen yang berisikan buah-buahan dan nasi sambil meneriakkan kalimat ‘Allahu Akbar’.
Pria tersebut juga menyebut bahwa sesajen itu lah yang selalu mengundang murka dan azab. “Ini yang membuat membuat murka Allah,” kata dia dalam video yang dilihat Hidayatullah.com Senin, (9/1/2022).
“Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ziyad mengatakan pemberian nasehat kepada masyarakat juga penting. Jika tidak berhasil, maka bisa dilakukan dengan adu argumentasi tentunya dengan cara yang baik dan benar.
“Ritual sesajen yang diyakini masyarakat itu merupakan yang dikategorikan syirik, menyekutukan Allah, syirik itu perbuatan yang dilarang agama. Untuk itu, kita meluruskan dengan cara berdakwah dengan penuh kebijaksanaan, nasehati yang baik dinasehatkan ini tidak baik bertentangan dengan agama, kalau tidak bisa lakukan berdebat dengan argumentasi yang baik,” tuturnya.*