Khutbah Jumat kali ini membahas tentang larangan LGBT, bahwa perbuatan kaum LGBT bertentangan dengan aturan yang berasal dari negara, dan melanggaran agama apapun di dunia, apalagi Islam
Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Kaum Muslimin yang Dimuliakan Allah
Masih segar dalam ingatan kita, seorang selebritas mengunggah rekaman video podcast di kanal YouTube miliknya. Dalam podcast-nya, selebritas yang memeluk Islam beberapa tahun lalu ini, mengundang pasangan penyuka hubungan sejenis.
Podcast itu ditayangkan dengan judul yang sangat provokatif dan memancing kegaduhan, TUTORIAL JADI G4Y DI INDO!!. Setelah yang bersangkutan mendapatkan kritikan tajam, ia pun meminta maaf dan menghapus video yang terlanjur ditonton jutaan kali itu.
Kelompok penyuka sesama jenis di berbagai negara memang tengah bergeliat. Perbuatan kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) ini mengingatkan kita tentang peristiwa yang terjadi di masa Nabi Luth. Beliau berdakwah kepada suatu kaum yang kaum prianya mendatangi sesama pria, demikian pula kaum wanitanya. Perbuatan mereka belum pernah dilakukan oleh siapa saja dari kaum sebelumnya. Mereka adalah penduduk Sodom. Nabi Luth terus mendakwahi mereka tanpa henti.
Setelah seruan dan nasihat yang disampaikan Nabi Luth tidak dihiraukan, turunlah perintah Allah ﷻ untuk meninggalkan Negeri Sodom. Mereka meninggalkan rumah sebelum tiba waktu Subuh.
Begitu Nabi Luth melangkah keluar dari perbatasan dan di waktu matahari terbit, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya. Getaran itu sebagai pembuka azab,disusul dengan gempa yang lebih dahsyat dari getaran sebelumnya. Bahkan bumi tempat kaum Sodom berada, dibalik oleh Allah.
Tidak hanya itu, turun pula azab berupa angin yang berhembus kencang disertai batu-batu api yang mengenai kepala mereka. Tidak ada seorang pun dari penduduk Sodom yang selamat.
Inilah salah satu tanda kekuasaan Allah ﷻ. Peristiwa ini harus kita jadikan sebagai pelajaran bagi kita untuk tidak melakukan, mengkampanyekan, memberi dukungan moral atau material, terhadap kekejian seperti yang dilakukan penduduk Sodom.
Ma`asyiral Muslimin Rahimakumullah Jamaah Jumat
Dalam kesempatan khutbah Jumat ini kita tegaskan kembali bahwa perbuatan kaum homoseks dan sejenisnya telah menyimpang dari empat norma sosial.
Pertama, menyalahi norma susila
Norma susila adalah aturan hidup yang berlandaskan pada hati nurani kita sebagai manusia. Kita jadikan hati nurani sebagai salah satu patokan untuk menilai tindakan yang kita lakukan. Kita tanya pada nurani kita yang paling dalam, apakah perbuatan kelompok LGBT sudah sesuai atau tidak dengan bisikan hati nurani kita? LGBT ini adalah perbuatan asusila yang lebih hina dan tidak bermoral dibanding dengan pelacuran.
Kedua, norma hukum
Perbuatan kaum LGBT bertentangan dengan aturan yang berasal dari negara, apalagi dari tuntunan agama. Dalam UU Perkawinan No. 1 tahun 1974 Pasal 1 disebutkan, “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Dari sini tampak semangat dari UU Perkawinan, melarang LGBT. Sebagai warga negara yang baik kita harus taat terhadap aturan hukum yang berlaku selama tidak menyelisihi agama. Dengan setiap orang mematuhi norma hukum akan tercipta kehidupan yang aman dan tertib.
Ketiga, norma kesopanan
Sudah barang tentu perbuatan penyuka sesama jenis menyalahi norma kesopanan. Binatang saja tidak ada yang mendatangi sesama jenis.
Ayam jantan mendatangi yang betina. Kambing jantan mendatangi kambing betina. Jika binatang yang tidak punya akal dan nurani saja, hanya memiliki nafsu, mereka mendatangi bukan yang sesama jenisnya, bagaimana dengan manusia yang diberi akal dan hati.
Mereka hanya menjadikan hawa nafsu seksual sebagai pijakan dalam mengambil sebuah keputusan. Tidakkah hal ini menyalahi norma kesopanan.
Jemaah Shalat Jumat
Keempat, norma agama
Tidak ada satu pun agama yang mentolerir perkawinan sejenis. Apalagi agama Islam, sangat melarang perilaku menyimpang seperti LGBT.
Semua agama di Indonesia memiliki sikap yang sangat tegas dan jelas, bahwa hubungan sesama jenis melanggar norma agama. Sebagai contoh, Allah telah mengharamkan hubungan sejenis, baik di dalam Al-Quran mau pun As-Sunnah.
Karenanya, para ulama sepakat atas keharaman homoseks, seperti disinggung oleh Ibnu Qudamah. “Para ahli ilmu (ulama) telah bersepakat tentang keharaman perbuatan sodomi, di mana Allah ﷻ di dalam kitab-Nya telah mencela hal itu, demikian pula Rasulullah ﷺ, beliau mencelanya.” Allah ﷻ berfirman :
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ
“(Ingatlah) tatkala Luth berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu, perbuatan yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?.” (QS. Al-A`raf : 80). Allah ﷻ berfirman :
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُون
“Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk menyalurkan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al-A`raf : 81).
Rasul ﷺ bersabda :
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ
“Allah mengutuk seseorang yang melakukan perbuatan kaum Luth, Allah mengutuk seseorang yang melakukan perbuatan kaum Luth, Allah mengutuk seseorang yang melakukan perbuatan kaum Luth (3x diulang oleh beliau).”
Demikianlah khutbah Jumat pada siang yang berkah ini. Khutbah ini berisi pesan dan ajakan kepada semua umat Islam untuk menolak dan melawan segala bentuk dan upaya melegalkan atau menganggap biasa-biasa saja hubungan sejenis, seperti propaganda kelompok LGBT dan para pendukungnya selama ini.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Jumat Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ :
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ،
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Dapatkan meteri khutbah Jumat lainnya di www.hidayatullah.com