Hidayatullah.com – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengungkapkan bahwa negaranya membantu evakuasi 4.000 “petempur Iran” dari Suriah.
Hal itu dilakukan setelah rezim partai Baath yang berkuasa selama 61 tahun digulingkan oleh serangan kilat kelompok anti-rezim dengan menguasai ibukota Damaskus.
“Jika sebelumnya, misalnya, teman-teman Iran kami meminta kami untuk membantu mereka memindahkan unit-unit mereka ke wilayah Suriah, sekarang mereka meminta kami untuk menarik mereka dari sana. Kami membawa 4.000 pejuang Iran ke Teheran. Dari pangkalan Khmeimim,” kata Putin di Moskow pada Kamis (19/12/2024).
Presiden Rusia itu mengatakan bahwa sekitar 30.000 tentara Suriah di Aleppo mundur di saat 350 tentara dari kelompok-kelompok oposisi mendekati kota itu akhir bulan lalu.
“Pasukan pemerintah, dan bersama dengan mereka yang disebut sebagai unit-unit pro-Iran, mundur tanpa perlawanan, meledakkan posisi mereka dan pergi,” katanya.
Mengomentari apakah Rusia akan meninggalkan pangkalannya di Suriah, Putin mengatakan bahwa ia belum mengetahuinya. “Kita harus memutuskan sendiri bagaimana hubungan kita akan berkembang dengan kekuatan-kekuatan politik yang sekarang mengendalikan dan akan mengendalikan situasi di negara ini di masa depan. Kepentingan kita harus sejalan,” katanya.
Ia juga menawarkan penggunaan pangkalan Moskow di Khmeimim dan Tartus untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.
Putin juga mengatakan bahwa ia belum berbicara dengan pemimpin rezim Suriah yang terguling Bashar al-Assad sejak ia melarikan diri dan mendapatkan suaka di Rusia.*