Hidayatullah.com – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Selasa menunjuk menteri pendidikan Gabriel Attal sebagai perdana menteri. Attal menjadi kepala pemerintahan Prancis termuda, berusia 34 tahun, dan pertama yang blak-blakan mengaku sebagai gay, AFP melaporkan.
Macron pada Senin malam menerima pengunduran diri Elisabeth Borne, 62 tahun, setelah menjabat kurang dari dua tahun, menjelang perombakan kabinet yang diharapkan secara luas yang berusaha untuk menghembuskan kehidupan baru ke dalam tiga tahun terakhir mandatnya.
Borne, mengundurkan diri pada hari Senin menyusul gejolak politik baru-baru ini atas undang-undang imigrasi yang memperkuat kemampuan pemerintah untuk mendeportasi orang asing.
Pengangkatan ini diumumkan dalam sebuah pernyataan presiden. “Presiden republik ini menunjuk Tn. Gabriel Attal sebagai perdana menteri dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Baca juga: Denda Tinggi Jadi Strategi Prancis untuk Hentikan Pawai Pro-Palestina
Kurang Mendukung LGBT
Pemerintah Prancis telah menghentikan pendanaan terhadap salah satu sekolah menengah Muslim terbesar di negara tersebut karena diduga terlalu menekankan nilai dan akhlak Islam.
Sekolah Averroes di Lille berada di bawah pengawasan pihak berwenang setelah komisi konsultatif mempertanyakan kurikulum sekolah menengah tersebut.
Menurut surat kabar Le Parisien, komisi tersebut menggambarkan pengajaran etika Muslim di sekolah tersebut bertentangan dengan nilai-nilai republik sekuler Prancis.
Surat kabar tersebut mengatakan para pengawas dari komisi tersebut telah mengesampingkan adanya “penekanan berlebihan pada Islam dalam kursus agama” dan kurangnya “konten LGBT” dalam kurikulum sekolah.
Sebelumnya, media memberitakan bahwa pemerintah Prancis melarang penggunaan abaya atau jubah panjang di sekolah. Tindakan tersebut disambut baik oleh kelompok sayap kanan, namun kelompok sayap kiri menganggapnya sebagai penghinaan terhadap kebebasan sipil.*
Baca juga: Prancis Tidak Lagi Terima Imam Didikan Luar Negeri