Hidayatullah.com—Tiongkok telah menemukan ladang emas baru yang “besar” mengandung cadangan senilai puluhan miliar dolar di provinsi Hunan, seiring dengan upayanya untuk meningkatkan cadangan mineral strategis dalam negeri, lapor South China Morning Post (SCMP).
Para ahli geologi mengidentifikasi lebih dari 40 urat emas baru yang terletak kurang dari 2.000 meter (6.560 kaki) di bawah tanah di tambang emas Wangu di daerah Pingjiang, sehingga total sumber daya emas di area inti tambang menjadi 300,2 ton, yang ditemukan di area eksplorasi inti dan kadar tertinggi 138 gram per metrik ton, kata Institut Geologi Provinsi Hunan dalam sebuah pernyataan hari Kamis.
Kelompok tersebut memperkirakan terdapat lebih dari 1.000 ton cadangan emas di kedalaman lebih dari 3.000 meter. Cadangan emas umumnya mengacu pada porsi sumber daya yang dapat diekstraksi secara ekonomis, kata Xinhua.
Liu Yongjun, wakil presiden lembaga tersebut, mengatakan penemuan itu merupakan pencapaian besar bagi strategi eksplorasi mineral Tiongkok. Pernyataan itu juga mengklaim bahwa penemuan itu “penting dalam membantu menjaga keamanan sumber daya negara”.
Ladang emas Wangu merupakan salah satu pusat pertambangan emas terpenting di Tiongkok. Sejak tahun 2020, pemerintah provinsi telah menginvestasikan lebih dari 100 juta yuan untuk eksplorasi mineral di wilayah tersebut.
Dewan Emas Dunia mencatat bahwa Tiongkok akan menjadi produsen emas terbesar di dunia, menyumbang sekitar 10 persen dari produksi global pada tahun 2023.
Negara ini mengkonsumsi 741,732 metrik ton emas pada tiga kuartal pertama tahun ini sementara produksinya mencapai 268,068 ton, yang berarti negara tersebut harus bergantung pada impor untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
Harga emas naik tahun ini karena meningkatnya ketegangan geopolitik di seluruh dunia.
Kontrak berjangka emas paling aktif di Shanghai Futures Exchange mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di 639,48 yuan er gram pada 30 Oktober.
Mata uang ini ditutup pada perdagangan tengah hari pada hari Kamis dengan kenaikan 1,16 persen menjadi 617,7 yuan per gram, naik 27,8 persen sejak awal tahun ini.*