Penduduk Syiah di Baghdad kini dilaporkan memburu dan membunuh bekas pengikut Partai Baath yang dianggap pendukung Presiden Saddam Hussein. Anehnya, pemburuan ini terjadi setelah menerima lampu hijau para pemimpin mereka.
“Hanya pegawai yang mencoba memegang kembali jabatan mereka ketika era Saddam wajar dibunuh dan hanya selepas pemberitahuan diberikan,” kata Sheik Ali al-Gharawi, salah seorang pemimpin Syiah di Baghdad dari kawasan miskin al-Thawra.
Al-Thawra adalah daerah tempat tinggal kira-kira dua juta penduduk Syiah.
“Penduduk datang menemui saya dan bermaksud untuk membunuh para kaki tangan Baath. Saya menasihatkan mereka supaya mengancam orang itu terlebih dulu.
“Jika mereka tidak menghiraukan ancaman itu, mereka mesti terima akibatnya,” kata al-Gharawi.
Beberapa saat selepas menggulingkan Saddam bulan lalu, setengah penduduk Iraq yang dikenal mayoritas Syiah, kini memburu dan membunuh bekas kaki tangan Baath, kata warga al-Thawra.
Di al-Thawra yang secara resmi dijuluki Kota Saddam, bulan lalu dinamakan Kota al-Sadr sebagai penghormatan seorang pemimpin Syiah yang dibunuh rejim Saddam pada 1999, para penduduk mengatakan, lima hingga 10 bekas pegawai Baath sudah dibunuh hingga hari ini.
“Pemimpin suku kaum mencoba menghalangnya. Ini bukan sesuatu yang biasa sekarang ini, tetapi kasus tertentu saja,” kata Sha’a Jassim, 42, seorang warga al-Thawra.
Meskipun radio yang pelopori tentera AS meminta penduduk tidak melakukan kegiatan itu, toh beberapa grafiti di tembok-tembok kota menunjukkan amarah kaum Syiah dalam memburuh kaki tangan Baath.
“Kami menuntut hukuman dikenakan terhadap mereka yang menakutkan orang tidak berdosa,” menurut satu tulisan di luar masjid al-Hikmah.
“Pegawai Baath: Kamu tidak ada tempat lari,” kata satu grafiti di jalan raya utama Baghdad.
Parti Baath memonopoli politik di Iraq mulai 1968 sehingga Saddam dijatuhkan.
Penduduk Syiah yang meliputi 60 persen dari 24 juta rakyat Iraq kini melakukan pembalasan terhadap kaki tangan Baath yang dianggap pernah menzaliminya.
Sayangnya, kejadian yang dilakukan kaum Syiah belakangan merupakan bentuk kejahatan serupa.(ap/cha)