Seperti dikutip The Sun Jum’at (30/5/2003) kemarin, perlakuan menjijikkan para pasukan Inggris itu menguak setelah seorang pemiliki studio Kelly Tilford (22) membuat laporan pada polisi setelah mencuci filem yang dibawa kepadanya oleh seorang tentera Inggris, Gary Bartlam, di studionya.
Menurut Tifford, kejadian bermula ketika seorang tentara Inggris bernama Gary Bartlam (18), menghubunginya di studi gambar Max Spielmann miliknya pada 28 Mei lalu dan meninggalkan segulung film untuk dicuci dalam tempo satu jam.
Tapi yang dilihat Tifford jutsru gambar-gambar menjijikkan, di mana beberapa orang pasukan Iraq dipaksa melakuan adekan seks.
“Saya rasa amat jijik melihat gambar itu,” katanya.
“Tetapi saat saya mulai menggunting negatif itu, terlihat pada satu negatif dan segera tahu ini agak rumit. Saya lihat dengan lebih dekat, kelihatan sekumpulan pasukan sedang tertawa,” katanya.
Gambar mengejutkan yang kemudian disiarkan The Sun, Jum’at (30/5/2003) lalu menunjukkan tahanan lelaki Iraq dipaksa melakukan aksi seks oleh beberapa pasukan Inggris yang menangkap mereka.
Satu gambar menunjukkan seorang tahanan digantung dengan tali dari truk barang yang kendalikan tentera Inggris sambil tertawa.
Tifford, ibu yang memiliki dua anak ini segera sadar. Ternyata gambar yang tengah dicetaknya itu menunjukkan seorang pria Iraq setengah telanjang yang digantung dengan wajah yang begitu kaku.
Selanjutnya, Tifford memanggil polisi dan melaporkan Bartlam dengan berbohong bahwa mesin sedang rusak guna menunggu kedatangan polisi.
Kontroversi ini memrupakan berita baru yang tengah melanda para pasukan sekutu terhadap keburukan sikapnya setelah serangan atas Iraq.
Seperti dilaporkan The Sun, Senin, hari ini, para pasukan Inggris di Iraq telah memperlakukan para tahanan dengan cara keji. Diantaranya, memaksa mereka melakukan adegan anal dan oral seks.
Sebelum ini, seorang pejabat pasukan Inggris, Letnan Kolonel Tim Collins, dikabarkan tengah mendapat tuduhan berat karena dianggap memberikan layanan buruk kepada penduduk sipil Iraq.
Para tahanan yang dikenahi tuduhan terorisme di Guantanamo lebih kejam lagi. Tentara AS memperlakukan mereka dengan cara menutupi wajah, melepas pakaiannya termasuk celana dalam, serta mengikat kedua tangannya layaknya hewan. Sedang sekelilingnya dipenuhi kawat-kawat beraliran listrik tegangan tinggi. (bh/ts/cha)