Hidayatullah.com–Pada Senin pagi (5/7), tepatnya pada pukul 09.00, Nashr Hamid Abu Zaid menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah sakit spesialis As Syeikh Zaid, wilayah 6 Oktober, Kairo, sebagaimana dilansir situs Al Ahram.
Sedangkan situs Masrawy menyebutkan bahwa Nasr Hamid meninggal pada umur 67 tahun, setelah diserang virus tak dikenal, pascakunjungannya beberapa minggu sebelumnya ke Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Nashr Hamid merupakan seorang tokoh Mesir yang kerap mengungkapkan pendapat kontroversial, khususnya mengenai agama Islam. Sebab itulah, laki-laki yang lahir tahun 1943 ini pernah divonis murtad oleh pengadilan Mesir dan dipisahkan dengan istrinya.
Para pengajar di Universitas Kairo, tempat Nashr bekerja, banyak yang menentang pemikirannya. Dr. Abdus Shabur Sahin, Dr. Muhammad Al Baltaji, Dr. Ahmad Haikal, serta Dr. Isma’il Salim menulis buku untuk menyanggah pemikiran Nashr Hamid.
Salah satu pemikirannya yang dinilai menyimpang oleh para ulama adalah pandangannya bahwa Al Qur`an merupakan produk budaya.
Nashr Hamid juga dikenal amat getol mempromosikan metode hermeunetika dalam melakukan tela’ah terhadap Al Qur’an. [tho/ahr/msr/hidayatullah.com]
Foto Nasr Hamid Abu Zaid dan aktivis liberal Indonesia