Hidayatullah.com–Perkembangan berita mengenai laki-laki yang diberitakan sebagai salah satu perwira Mossad menunjukkan bahwa ada tekanan terhadap Mesir dalam masalah ini, setelah diketahui bahwa pihak Zionis meminta kepada AS untuk memantau masalah ini dengan pihak Mesir, sebagaimana dilansir situs berita lokal almesryoon.com (14/6)
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa pihak kemanana Mesir telah menangkap seorang laki-laki yang bernama Ilan Ejabril, yang didakwa sebagai pembuat kekacauan pacsa jatuhnya Mubarak. Laki-laki itu ternyata berpaspor Amerika.
Pihak Zionis melalui juru bicaranya menyatakan bahwa Ilan Ejabril merupakan warga Amerika yang pindah ke wilayah pendudukan Zionis pada tahun 2004 dan telah mengabdi kepada militer penjajah.
Menurut pihak intelijen Mesir, laki-laki ini merupakan salah satu personel militer Zionis dan ikut serta dalam perang Libanon tahun 2006. Ia memasuki Mesir untuk merekrut beberapa orang dalam malakukan aktivitas sebagai mata-mata untuk kepentingan Zionis.
Pihak Mesir sendiri menolak permintaan pihak Zionis untuk memberi kesempatan kepada utusan mereka agar bertemu dengan Elan Ejabril.
Sebagaimana diketahui, hari Ahad (12/06/2011), badan intelijen Mesir mencurigai pria yang dicurigai sebagai agen Mossad. Pria ini menyamar sebagai wartawan asing yang meliput protes anti-pemerintah di Lapangan Tahrir di Kairo. Ia dicurigai melakukan kegiatan mata-mata. Badan itelijen mengawasi gerak-geriknya serta panggilan-panggilan telefonnya sebelum menangkapnya.*
*