Hidayatullah.com–Pemuda Mauritania membentuk sebuah gerakan menentang penguasa. Gerakan tersebut diberi nama “Gerakan Pemuda Mauritania”, yang menyatakan dirinya lepas dari partai politik.
Gerakan ini berusaha untuk mengubah dan menggulingkan rezim saat ini. Demikian dilansir Islammemo.
Puluhan aktivis gerakan tersebut berkumpul di depan kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, sebelum dibubarkan oleh aparat polisi. Beberapa aktivis tertangkap, termasuk koordinator gerakan itu Hidrah Walid Muhammad Habib.
Para pemuda aktivis gerakan tersebut mencoba untuk berkumpul kembali di depan Universitas Nouakchott. Namun, polisi membubarkan mereka kembali dengan menggunakan gas air mata dan mengejar mereka di jalan-jalan.
Para pemuda meneriakkan beberapa slogan, di antaranya “Pergi!”, “Menang atau mati”.
Mereka juga mengimbau seluruh pemuda Mauritania untuk memikul tanggungjawab sejarah dengan menggulingkan penindasan dan tirani yang mengontrol leher mereka.
Pemimpin gerakan tersebut, Syaikh Ibrahim Walid Habib, berjanji akan menggelar aksi yang lebih besar dan kuat lagi dengan damai dalam beberapa minggu mendatang.
Ia menekankan bahwa demontrasi kemarin hanyalah awal dari kegiatan gerakannya.*