Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Qatar hari Senin (12/1/2015) membantah pernyataan Israel yang mengatakan bahwa negara Teluk itu telah setuju untuk mengusir keluar seorang pemimpin Hamas, dengan mengatakan bahwa tokoh perjuangan Palestina itu adalah “tamu kesayangan” negaranya.
Kementerian Luar Negeri Israel pekan lalu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pemerintah Zionis menyambut baik keputusan Qatar yang akan mengusir Kepala Politbiro Hamas Khalid Misyal ke Turki. Pihak Zionis mengatakan bahwa keputusan Qatar itu diambil setelah mendapatkan tekanan diplomatik yang kuat dari Israel.
Menteri Luar Negeri Qatar Khalid bin Muhammad Al-Attiyah membantah klaim Israel tersebut.
“Itu hanyalah rumor yang menarget perubahan kebijakan Qatar terhadap rakyat Palestina. Khalid Misyal adalah tamu kesayangan Qatar dan dia sedang berada di negerinya sendiri,” tegas Al-Attiyah kepada para wartawan dalam konferensi pers yang juga diikuti oleh Menlu Venezuela Delcy Rodriguez yang sedang berkunjung ke Doha, dilansir Associated Press.
Sebelumnya para pejabat Hamas, baik yang ada di Qatar maupun Jalur Gaza, membantah klaim yang mengatakan Misyal berencana pergi meninggalkan Qatar.
“Motivasi dari rumor ini,” kata Al-Attiyah, “adalah untuk menekan Qatar agar mengubah posisinya dalam masalah ini. Hal tersebut tidak mungkin, sebab masalah Palestina berada di jantung prinsip-prinsip kebijakan luar negeri negara ini.”
Seorang pejabat Israel pekan lalu mengatakan pemerintahnya telah menerima perkataan dari “saluran-saluran resmi” bahwa Qatar telah memerintahkan pengusiran Misyal.
Israel dulu memiliki sebuah kantor dagang di Qatar –yang juga berfungsi efektif sebagai perwakilan diplomatik– tetapi diperintahkan ditutup pada tahun 2008 ketika Zionis terlibat konflik bersenjata dengan Hamas. Sekarang Zionis masih mempertahankan hubungan diplomatik tingkat rendah dengan Doha.
Amir Qatar sebelumnya Syeikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, ayah dari penguasa Qatar saat ini Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thani, pada tahun 2012 menjadi kepala negara pertama yang mengunjungi Gaza sejak Hamas memegang kendali pemerintahan Palestina di wilayah itu pada 2007.
Qatar memberikan bantuan jutaan dolar kepada Gaza. Al-Attiyah sebelumnya pernah mengatakan bahwa negaranya memberikan bantuan itu bukan untuk Hamas, melainkan untuk rakyat Palestina.*