Hidayatullah.com—Dalam wawancara dengan stasiun televisi Russia Today yang ditayangkan hari Rabu (17/9/2015), Presiden Bashar Al-Assad mengatakan bahwa hubungan Mesir-Suriah hanya terbatas pada masalah keamanan.
“Ada sebuah visi bersama antara kami dengan Mesir, tetapi hubungan kami saat ini hanya dalam tingkat keamanan. Tidak ada hubungan diplomatik,” kata Assad.
Pemimpin Suriah itu menambahkan, interaksi antara Kementerian Luar Negeri Suriah dengan Kementerian Luar Negeri Mesir juga tidak ada.
Assad mengatakan pemerintahnya senang dengan meningkatnya hubungan Kairo-Moskow.
“Kami merasa nyaman dengan meningkatnya hubungan antara Rusia dan Mesir. Pada saat yang sama, adalah alami bagi Rusia untuk merasa nyaman dengan perkembangan positif apapun dalam hubungannya dengan Suriah dan Mesir.”
Meskipun saat ini tidak ada hubungan diplomatik, menurut Assad hubungan Suriah tidak pernah benar-benar putus dengan Mesir.
“Hubungan antara Suriah dan Mesir tidak pernah benar-benar putus selama bertahun-tahun, dan bahkan ketika presidennya Muhammad Mursy -seorang anggota dari organisasi teroris Al-Ikhwan Al-Muslimun- institusi Mesir bersikukuh memelihara beberapa elemen tertentu dari hubungan ini,” kata Bashar Al-Assad.
Pemerintah Mesir belum pernah terlibat dalam konflik Suriah selama 4 tahun terakhir.
Hubungan Mesir-Suriah mencapai titik sangat rendah di masa pemerintahan Muhammad Mursy, yang memutus semua hubungan diplomatik dengan Damaskus. Mursy kemudian membangun hubungan erat dengan Qatar dan Turki yang merupakan penentang keras rezim Assad.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di bawah kepemimpinan Presiden Al-Sisi, Mesir hingga saat ini masih belum memulihkan hubungan dengan Suriah. Namun, setelah Kairo menjadi tuan rumah sebuah konferensi bagi kelompok-kelompok oposisi Suriah “yang moderat”, hubungan Kairo dengan Rusia meningkat.*