Hidayatullah.com—Seorang sopir truk warganegara Turki mengajukan gugatan hukum ke pengadilan atas istrinya sendiri, karena menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan, lapor media pro-pemerintah hari Senin (22/2/2016) seperti dilansir AFP.
Ali D., 40, yang menikahi G.D. tiga tahun silam, berulangkali memperingatkan istrinya agar tidak mengutuk Presiden Turki itu ketika muncul di layar televisi, lapor koran pemerintah Yeni Safak dalam situsnya.
Namun, sang istri rupanya tidak gentar dan menantang suaminya untuk merekam ucapannya dan mengajukan gugatan ke pengadilan.
Ali D. lantas benar-benar merekam ucapan istrinya dan menjadikannya sebagai bukti penghinaan terhadap presiden, yang diserahkannya ke kejaksaan di Izmir. Tidak jelas kapan kasus itu akan mulai disidangkan.
“Saya terus memperingatkannya, saya katakan mengapa kamu terus melakukan hal ini? Presiden kita adalah orang baik dan melakukan hal-hal baik untuk Turki,” kata Ali D. seperti dikutip Yeni Safak, koran yang dikenal luas sebagai media pembela setia pemerintah.
Akan tetapi, menurut Ali D. istrinya itu terus saja menghina Erdogan atau mengubah saluran televisi setiap kali Erdogan muncul di layar kaca.
“Bahkan jika ayah saya sendiri yang mengutuk atau menghina presiden itu, saya tidak akan memaafkannya dan saya akan mengajukan gugatan,” ujar sopir truk itu.
Sebagai aksi balasan, G.D yang berusia 38 tahun, mengajukan gugatan cerai, tulis laporan tersebut.
Kasus “konyol” itu muncul di sela-sela merebaknya gugatan penghinaan terhadap Presiden Erdogan yang masuk ke pengadilan. Saat ini sejumlah pejabat sipil maupun militer dan kepolisian, wartawan, blogger, orang biasa –bahkan anak-anak dan pelajar– menjadi tersangka atau terdakwa kasus penghinaan terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut laporan berbagai media di Turki beberapa bulan lalu jumlah gugatan yang masuk ke pengadilan sudah melebihi 200 kasus.
Baca juga: Dituduh Merobek Poster Erdogan Dua Anak Terancam Penjara 4 Tahun
Jajak Pendapat: Rakyat Turki Tak Percaya Sistem Peradilan, Yakin AKP dan Erdogan Ikut Campur
Pengadilan Perintahkan Erdogan Bayar Perkara Toilet Emas
Pihak yang berseberangan mengatakan Erdogan menjadi semakin otoriter sejak terpilih sebagai presiden Turki Agustus 2014. Beberapa tahun belakangan kritik pedas dan tajam atas Erdogan tidak lagi hanya terdengar dari kalangan kolumnis di media massa, tetapi juga para pengguna media sosial dan bahkan orang di jalanan.*