Hidayatullah.com—Aksi penyelamatan 12 anak Thailand yang tergabung dalam tim sepak bola Wild Boar (Babi Liar) beserta seorang pelatihnya yang terjebak dalam gua Tham Luang yang terendam banjir di Chiang Rai, Thailand, hari ini dimulai. Sampai Ahad (8/7/2018) malam ini pukul 21:14 WIB (sama dengan standar waktu Bangkok) dikabarkan 4 orang anak sudah berhasil diselamatkan.
Laporan BBC edisi bahasa Vietnam menyebutkan bahwa helikopter pertama sudah mendarat di rumah sakit di Chiang Rai. Sementara jurnalis BBC Nick Beake membagikan foto kedatangan dua mobil ambulan di rumah sakit di Chiang Rai yang terletak tidak jauh dari gua lokasi kejadian. Dia melaporkan lewat Twitter bahwa Angkatan Laut Thailand mengatakan sejauh ini 4 anak sudah berhasil diselamatkan.
Seiring perkembangan situasi di lapangan, AFP dan Reuters melaporkan bahwa enam anak sudah berada dalam posisi aman.
Namun, dalam konferensi pers pukul 21:00 pimpinan operasi penyelamatan itu, Narongsak Osottanakom, mengkonfirmasi bahwa 4 anak sudah dibawa keluar dari gua, semuanya dalam kondisi “sempurna”.
Narongsak mengatakan bahwa operasi untuk hari ini dihentikan. Mereka memerlukan 10 jam untuk menyiapkan misi selanjutnya.
Anak pertama dibawa keluar gua pada pukul 17:40 waktu setempat. Semua 4 anak tersebut sudah sampai di rumah sakit dengan selamat.
Operasi akan dilanjutkan hari Senin (9/7/2018).
Sebelumnya dikabarkan oleh Florian Witulski, seorang jurnalis yang berbasis di Bangkok, bahwa dokter Australia yang bertugas memeriksa kondisi fisik dan kesehatan anak-anak itu memutuskan untuk lebih dulu menyelamatkan anak yang paling lemah. Dua belas anak anggota tim sepakbola Wild Boar itu berusia 11 sampai 16 tahun, sementara pelatihnya berusia 25 tahun.
Dalam infografis yang dimuat BBC, dijelaskan antara lain cara anak-anak itu –yang hampir semuanya tidak dapat berenang– dikeluarkan dari gua melewati ruang-ruang yang terendam banjir. Dua penyelam mendampingi setiap satu orang anak. Penyelam pertama di depan berenang sambil membawa tabung oksigen yang dialirkan lewat selang untuk si anak bernapas. Anak itu juga diikat dengan seutas tali yang menghubungkan dirinya dengan penyelam pertama. Penyelam kedua berenang mengawal di belakang. Mereka berenang dan menyelam sambil berpegangan ke tali pemandu.
Aksi penyelamatan anak-anak yang terjebak dalam gua banjir di kawasan pegunungan itu melibatkan 50 penyelam profesional dari berbagai negara, serta didukung oleh 40 penyelam dari pasukan khusus Navy SEAL Thailand. Tiga penyelam Inggris yang dimintai bantuan oleh Thailand yang pertama kali menemukan anak-anak itu di setelah mereka 9 hari terjebak di dalam gua (lihat video di bawah).
Seorang sersan mantan anggota Navy SEAL Thailand, Saman Kunan, hari Jumat (6/7/2018) siang hari meninggal dunia saat melakukan tugasnya membawa tabung-tabung oksigen yang diperlukan dalam operasi penyelamatan itu. Komandan Navy SEAL Thailand Arpakorn Yookongkaew mengatakan bahwa Kunan meninggal dunia ketika melakukan penyelaman untuk memasang tabung-tabung oksigen di sepanjang jalur banjir yang akan dilalui 12 anak dan pelatihnya tersebut. Tabung oksigen diperlukan di sepanjang rute karena cadangan oksigen alami dalam gua semakin menipis, akibat banyaknya orang yang aktif terlibat dalam operasi penyelamatan.*