Hidayatullah.com—Pasukan keamanan Sudan dikabarkan menangkap tiga tokoh terkemuka oposisi setelah mereka bertemu dengan perdana menteri Ethiopia yang berada di Khartoum untuk mulai menjembatani perundingan antara oposisi dan militer.
Mohamed Esmat ditangkap hari Jumat (7/6/2019) usai bertemu dengan PM Ethiopia Abiy Ahmed, kata pembantu-pembantunya.
Ismail Jalab, tokoh kelompok pemberontak SPLM-N, dan jubirnya Mubarak Ardol ditangkap pada Sabtu dini hari (8/6/2019), lansir BBC.
“Sekelompok pria bersenjata datang dengan sejumlah kendaraan pada pukul 03:00 dan membawa Ismail Jalab … tanpa memberikan penjelasan,” kata pembantunya Rashid Anwar kepada AFP, seraya menambahkan bahwa jubir SPLM-N (Sudan People’s Liberation Movement North) Mubarak Ardol juga ditangkap.
“Kami tidak tahu di mana mereka ditahan,” imbuhnya.
Keberadaan Mohamed Esmat juga tidak jelas.
Hari Rabu (5/6/2019), SPLM-N mengatakan bahwa wakil ketuanya Yasir Arman ditangkap di rumahnya di ibukota Khartoum. Dia kembali ke Sudan dari pengasingannya di luar negeri setelah Omar Al-Bashir dilengserkan militer pada bulan April.
Esmat dan Jalab adalah anggota terkemuka Aliansi untuk Kebebasan dan Perubahan, organisasi payung dari tokoh-tokoh oposisi, pemimpin unjuk rasa dan kelompok-kelompok pemberontak.
Dalam kunjungannya hari Jumat ke Khartoum, PM Abiy Ahmed mendesak kedua pihak yang berseteru bersikap “jantan” dan setuju untuk melangkah ke depan menuju demokrasi.*