Hidayatullah.com– Hawa panas yang menerpa daratan Eropa telah merenggut nyawa lebih dari seribuan orang di kawasan Semenanjung Iberia saja, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Gelombang panas ekstrem yang membawa rekor suhu ke beberapa bagian Eropa telah menyebabkan lebih dari 1.700 kematian di semenanjung Iberia saja, kata kantor Organisasi Kesehatan Dunia Eropa, hari Jumat (22/7/2022), seperti dilansir DW.
“Tahun ini, kita telah menyaksikan lebih dari 1.700 kematian yang tidak perlu dalam gelombang panas saat ini di Spanyol dan Portugal saja,” kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge dalam sebuah pernyataan.
WHO yakin angka itu akan “meningkat lebih jauh dalam beberapa hari mendatang.”
Di Spanyol, gelombang panas diperkirakan akan berakhir pada hari Senin tetapi suhu tetap di atas 40 derajat Celcius di sebagian besar negara itu.
Di Portugal, suhu mencapai 45 derajat Celcius pada 13 Juli di kota Leiria.
WHO mengatakan kebakaran hutan di kedua negara dan sebagian Eropa hanya memperburuk keadaan.
Media Spanyol melaporkan bahwa Spanyol mengalami tahun terburuk kebakaran hutan sejak pencatatan dimulai. Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, api menghanguskan lebih dari 197.000 hektar hutan.
Angka itu lebih dari seluruh rekor tahun sebelumnya, 2012, ketika kebakaran hutan menghancurkan 189.376 hektar di Spanyol.
Sementara itu, di Italia, pemadam kebakaran mengatakan tahun ini telah dipanggil lebih sering untuk mengatasi karhutla dibandingkan tahun lalu. Antara 15 Juni dan 21 Juli, lebih dari 32.900 tercatat operasi pemadaman secara nasional, atau sekitar 4.000 lebih banyak dari pada periode yang sama tahun lalu.*