Hidayatullah.com– Kementerian Luar Negeri Rusia, hari Kamis (29/9/2022), mengatakan bahwa kebocoran pipa gas Nord Stream di lepas pantai Denmark dan Swedia berada di perairan yang “sepenuhnya dikontrol” oleh dinas intelijen Amerika Serikat.
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada media Rusia bahwa Washington “mengendalikan sepenuhnya” perairan di sekitar Denmark dan Swedia di mana empat kebocoran terjadi pada jalur pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, yang melintasi dasar Laut Baltik membentang antara Rusia dan Jerman.
“[Kebocoran] itu terjadi di zona perdagangan dan ekonomi Denmark dan Swedia. Di mana ada negara-negara yang NATO-sentris,” kata Zakharova dalam wawancara langsung daring dengan Soloviev hari Kamis seperti dilansir Reuters.
“Mereka adalah negara-negara yang sepenuhnya dikendalikan oleh badan intelijen AS,” imbuhnya, tanpa membeberkan bukti klaimnya.
Denmark adalah negara anggota NATO, sementara Swedia sedang dalam proses menjadi anggota.
Sementara tidak ada pipa yang digunakan pada saat kebocoran terjadi, jalur-jalur pipa itu dipenuhi gas yang menyembur di perairan Laut Baltik sejak terdeteksi pada hari Senin menyusul suara ledakan.
Uni Eropa mencurigai kebocoran disebabkan sabotase oleh pihak Rusia, negara sumber gas yang dialirkan lewat Nord Stream untuk kebutuhan Jerman.*