Hidayatullah.com– Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim (71), berkunjung ke kediaman Presiden RI ke-3 Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie di kediaman BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta, Ahad (20/05/2018).
Menurut Anwar, kunjungan ini tidak direncakan. Bahkan setelah bebas dari penjara, dia belum bertemu dengan cucunya. “Saya sebenarnya tidak ada rencana berkunjung ke luar negeri, setelah beberapa hari bebas,” ujar Anwar di Jakarta lansir Anadolu.
Anwar mengatakan kedatangannya ke Indonesia itu berdasarkan undangan Habibie untuk memperingati 20 tahun reformasi Indonesia.
“Pak Habibie telepon ada kesempatan untuk memperingati 20 tahun reformasi,” tambah dia.
Anwar mengatakan ia mengikuti bergulirnya reformasi di Indonesia yang terjadi pada 1998 lalu.
Kata-kata reformasi itu, ujar Anwar, menginspirasinya untuk diimplementasikan di negaranya.
“Saya dipecat dari pemerintahan dan slogan pertama yang saya pilih adalah reformasi, karena lebih inklusif,” tambah dia.
Anwar dan Habibie telah lama berkawan dekat. Bahkan istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, turut serta saat pengajian meninggalnya istri Habibie Hasri Ainun Habibie.
Pada 2004 lalu, Anwar juga menemui Habibie di Indonesia. Dalam kunjungan selama sepekan itu dia juga bertemu dengan Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jusuf Kalla.
Anwar bebas dari penjara Rabu lalu, setelah mendapatkan pengampunan (royal pardon) dari Raja Malaysia atas tuduhan sodomi yang membuatnya harus mendekam dalam jeruji besi selama tiga tahun terakhir.
Anwar pun mengaku belajar banyak dari Indonesia tentang reformasi. “Saat ini Partai Keadilan Rakyat memenangi Pemilu Malaysia. Alhamdulillah,” ujarnya lansir Antara.
Terkait kedekatannya kembali dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, ia mengaku memiliki kesamaan tujuan untuk melaksanakan dan menerjemahkan agenda secara spesifik.
“Yaitu, badan kehakiman yang adil, media yang bebas, dan program ekonomi mengurangkan kesenjangan dan menghapuskan kemiskinan,” ujarnya.
Baca: BJ Habibie: Riset dan Ilmu Pengetahuan Indonesia Tertinggal Dari Negara Lain
Anwar mengaku akan mengawasi dan melihat kesungguhan Perdana Menteri Mahathir Mohammad dalam roda pemerintahannya.
“Saya peringatkan teman-teman dan saya beritahu kepada Pak Mahathir bahwa saya bergerak sebagai rakyat Malaysia dan bebas untuk bicara dan melihat kesungguhan pemerintahan saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, BJ Habibie mengatakan bahwa Anwar Ibrahim mempunyai cita-cita yang sama, yaitu memperjuangkan rakyat.
“Beliau dan saya tidak ada masalah sebagai manusia yang berbudaya, berpendidikan, dan beragama. Cita-cita saya dan beliau itu sama, yaitu kita pro-rakyat. Kita memikirkan bagaimana agar rakyat itu kualitas kehidupannya meningkat,” ungkapnya.
Baca: Korupsi Malaysia: Uang 1MDB Dipakai Beli Perhiasan Istri PM Najib
Dalam pemilihan umum 2018, Anwar yang dibebaskan pada 16 Mei 2018, setelah mendapat pengampunan dari Raja Malaysia, justru berkoalisi dengan Mahathir yang kembali dilantik sebagai perdana menteri pada usia 92 tahun.
Mahathir menyatakan akan menyerahkan kepemimpinannya kepada Anwar dalam dua tahun ke depan.*