Hidayatullah.com– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika menyatakan bahwa ajaran Islam sangat menjunjung tinggi harkat jiwa seseorang.
MUI menyatakan, dalam Islam, diharamkan melakukan penganiayaan dan pendzaliman serta pembunuhan dengan cara keji dan bathil terhadap umat manusia dan kemanusiaan.
Oleh karena itu, MUI menyerukan semua pihak agar menjaga persatuan dan persaudaraan terkait krisis yang terjadi di tanah Papua belakangan ini.
“Tetap menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa tanpa membedakan agama, suku, dan asal daerah karena kita adalah NKRI,” ujar Ketua Umum MUI Kabupaten Mimika Muh Amin bersama Sekretaris Umum Abdul Syakir dalam surat edarannya diterima hidayatullah.com, Rabu (02/10/2019).
MUI Mimika mengajak semua pihak agar tidak terpancing dan terprovokasi dengan berbagai kejadian, baik dari luar Timika maupun yang dari dalam.
“Tetap mengedepankan persaudaraan (ukhuwah basyariyah dan ukhuwah wathaniyyah),” imbuhnya mengimbau.
MUI Mimika juga mengingatkan umat khususnya kaum Muslimin agar tidak termakan isu hoax di media sosial.
“Segera melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila ada hal yang mencurigakan,” imbaunya.
Baca: Setop Krisis Papua, Din Dorong Sinergi Pemerintah-Tokoh Agama
Kepada para khatib dan mubaligh, MUI berpesan agar mereka menyampaikan tausiyah agama hendaknya santun, terarah, dan terukur.
“(Mari) berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar situasi ini cepat berlalu. Aamiin Ya Rabbal A’lamin,” pungkasnya.
Sikap tersebut diambil MUI Mimika berdasarkan rapat pada Sabtu (28/09/2019) tentang situasi terkini di Papua dan Mimika khususnya.*