Hidayatullah.com–Militer Zionis-Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sebagai balasan setelah terjadi serangan terhadap sebuah bus di kota Israel bagian selatan yang menewaskan tujuh orang.
Pejabat keamanan Israel sebelumnya telah bersumpah akan membalas keras serangan bus di Eliat tersebut, dan menuding kelompok militan di Gaza sebagai pelakunya.
Tudingan ini dibantah oleh kelompok Hamas yang menguasai wilayah Gaza.
Serangan udara itu ditargetkan terhadap sebuah rumah di Rafah dan menurut sebuah sumber Palestina kepada BBC, empat anggota Komite Perlawanan Populer (PRC), sebuah faksi di Gaza yang setia pada Hamas tapi kadang-kadang beroperasi sendiri, tewas akibat serangan itu.
Dalam daftar korban antara lain terdapat Kamal al-Nairab, ketua kelompok PRC.
Kepala sayap militer PRC, Immad Hammad, dan putra pemilik rumah juga tewas akibat serangan itu kata si sumber.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mereka yang terbunuh adalah dalang serangan dekat Eilat.
“Orang yang memberi perintah untuk membunuh warga kita dan bersembunyi di Gaza sudah tidak hidup lagi,” katanya dalam sebuah siaran televisi.
PRC membantah terlibat dalam serangan terhadap Israel tersebut, tulis kantor berita Reuters.
Hingga Jumat dini hari serangan udara masih terus terdengar di Gaza.
‘Akan membalas’
Seorang juru bicara Badan Keamanan Dalam Negeri Zionis-Israel, Shin Bet, mengatakan sejumlah orang yang tewas akibat serangan udara militernya terlibat dalam penculikan terhadap tentara Zionis, Gilad Shalit, tahun 2006.
Televisi milik Hamas, TV Al-Aqsa, melaporkan bahwa pasukan kemanan di Gaza mengungsikan kantor pusatnya sebagai antisipasi serangan udara Israel.
Sementara serangan terhadap sebuah bus dekat kota Eilat itu dimulai dengan tembakan seorang laki-laki ke arah bus.
Pejabat Israel mengatakan sedikitnya dua kendaraan lain turut jadi sasaran dengan tembakan roket dan alat peledak.
Sebaliknya Hamas, yang memerintah Gaza, membantah terlibat dan mengatakan akan membalas jika Zionis terus menyerang.
“Kami tidak akan diam dengan tangan terikat dan kami akan pimpin upaya perlawanan terhadap tentara pendudukan,” kata pejabat Hamas Salah Al-Bardaweel.
Sementara itu, seperti biasa, AS, Uni Eropa dan PBB telah mengutuk serangan terhadap Israel tersebut.
“Kami mengutuk serangan brutal di Israel selatan hari ini dengan sekeras-kerasnya,” demikian bunyi pernyataan Gedung Putih. *